Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jakarta Bersama "Mpok Siti"...

Kompas.com - 15/01/2015, 12:19 WIB
Callista Oktavia Lembing

Penulis

KEBERADAAN Bus City Tour Jakarta yang nama gaulnya dipanggil "Mpok Siti" mengajak masyarakat atau wisatawan mengitari beberapa spot terkenal di Jakarta seperti Museum Gajah, Monas, dan Pasar Baru. Adanya bus city tour ini memberikan masyarakat sebuah atraksi yang dapat dinikmati bersama keluarga sambil mengenal Jakarta tercinta lebih dalam.

Bus City tour Jakarta ini mendapatkan nama gaulnya "Mpok Siti" karena semua pengemudi busnya adalah wanita atau "mpok", sedangkan "siti" merupakan plesetan dari city. Bus ini sebenarnya sudah beroperasi di Jakarta sejak Februari 2014. Namun karena kurangnya informasi seperti jam operasional dan daerah pemberhentiannya, membuat bingung penumpang atau wisatawan yang ingin naik bus ini.

“Saya kalau tidak diinfo oleh teman saya yang pernah naik, pasti tidak tahu naik busnya dari mana atau jam berapa? Saya tidak punya akun twitter sih, sedangkan semua info ada di situ,” kata Novi, seorang warga Jakarta.

Mpok Siti beroperasi setiap Senin hingga Sabtu dari jam 9 pagi hingga jam 7 malam, sedangkan untuk hari Minggu mulai jam 12 siang hingga jam 7 malam. Tidak dibutuhkan biaya apa pun untuk naik bus double-decker ini alias gratis.

Bus ini berhenti di-9 halte yakni Bunderan HI, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Masjid Istiqlal, Monas, Balai Kota, dan Sarinah. Setiap hari ada 4 bus yang beroperasi dan mereka berkoordinasi dengan baik sehingga waktu tunggu di setiap halte hanya kurang lebih 5-10 menit. Selain itu bus ini juga dilengkapi dengan servis untuk kaum disabilitas sehingga memudahkan mereka menggunakan bus ini.

“Ini pertama kalinya kita naik Mpok Siti keliling Jakarta. Enak banget naik bus ini, gratis pula. Cuma sayangnya tidak hingga Kota Tua dan tidak ada pemandu. Tapi secara keseluruhan oke banget busnya," kata Ester, anggota dari grup Sweet Moms.

Memang salah satu kekurangan dari Mpok Siti adalah tidak adanya pemandu yang dapat menceritakan mengenai lokasi-lokasi yang dituju dan juga tidak ada yang memberitahukan bus akan berhenti di mana. Oleh karena itu, jika Anda merasa bingung hendak ke mana, Anda bisa bertanya dengan anggota on-board yang ramah.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Warga mengantre berebutan naik bus tingkat wisata di Halte Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (2/3/2014). Sebanyak 5 bus tingkat yang dioperasikan belum mampu sepenuhnya melayani warga DKI Jakarta. Pasalnya warga harus rela yang antre berjam-jam untuk bisa naik bis tersebut.
Sebelumnya bus ini juga sering digunakan oleh sekolah untuk mengajak murid-muridnya berkeliling sambil belajar mengenai kota Jakarta, namun kurangnya pemandu mengakibatkan sekolah-sekolah untuk hilang minat.

“Sayang sekali sih mbak, dulu ketika ada pemandu banyak sekali sekolah yang suka pesan. Sekarang jumlah turis juga berkurang karena tidak ada yang menjelaskan dan bercerita,” kata Anggi, anggota on-board bus city tour.

Tetapi meskipun begitu, sudah ada kemajuan untuk Jakarta dengan adanya bus city tour ini. Sebelumya tidak terbayang Jakarta bisa punya bus yang bagus dan bersih seperti ini dan gratis juga untuk mengelilingi Jakarta, meski untuk saat ini masih beberapa spot saja dan belum ke seluruh pelosok Jakarta.

“Saya bangga Jakarta bisa punya bus seperti ini, bus yang bisa menjadi hiburan untuk warganya. Sudah seharusnya pemerintah menyediakan fasilitas yang seperti ini lebih banyak lagi,” kata Nur, seorang warga Jakarta.

Namun akan lebih baik jika pemerintah bisa membuat website untuk bus city tour sehingga lebih banyak orang bisa mengetahui tentang keberadaan bus ini. Saat ini jumlah bus yang ada saja hanya lima dan hanya empat yang beroperasi tiap hari karena mereka bergilir untuk soal pemeliharaan. Sungguh disayangkan apabila fasilitas bagus seperti ini dihilangkan. Yuk, sebarkan tentang Mpok Siti sehinga lebih banyak warga Jakarta dan wisatawan yang tahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com