Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berani Kunjungi Museum Mayat Ini?

Kompas.com - 23/02/2015, 13:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sebuah museum dengan koleksi mayat yang dikuliti dan diawetkan untuk menunjukkan kompleksitas tubuh manusia baru saja dibuka di Berlin. Seorang ahli anatomi, Gunther von Hagens dan istrinya, Angelina Whalley adalah orang yang menggagas museum.

Museum yang baru diresmikan pada Rabu (18/02/2015), penuh dengan mayat yang disuntikkan karet silikon dan resin yang dikenal dengan proses “plastinasi”. Gunther dijuluki sebagai “Dr Death” atau "dokter kematian". Ia pernah mengadakan pameran kontroversial “Body Worlds” dengan cara berkeliling dunia sejak tahun 1995 dan menarik sekitar 40 juta pengunjung.

Berlin saat ini menjadi tempat permanen pertama untuk pameran Gunther dan istrinya. Museum terletak di depan menara televisi Berlin di Alexanderplantz. Luasnya mencapai 1.200 meter persegi.

Di dalam museum, terdapat 20 mayat yang dikuliti sehingga tampak otot, organ, pembuluh darah, dan tulang. Koleksi itu disusun dalam pose manusia hidup seperti duduk, peregangan, dan melakukan olahraga.

Whalley mengatakan dengan mendatangi pameran, pengunjung dapat mendapatkan perspektif baru pada tubuh dan gaya hidup. “Setelah mengunjungi pameran, beberapa orang mengatakan bahwa mereka tidak akan menyepelekan tubuh mereka lagi,” katanya seperti yang dikutip dari Reuters.

Ia menambahkan bahwa survei terhadap pengunjung yang dilakukan enam bulan setelah mengunjungi pameran membuktikan bahwa 9 persen telah berhenti merokok, 23 persen melakukan lebih banyak olahraga, dan 30 persen makan lebih sehat.

Namun tidak semua orang di Berlin tertarik dengan ide memamerkan mayat secara terbuka di kota. Museum harus menghadapi oposisi dari pemerintah daerah yang menyatakan bahwa pameran ini melanggar hukum undang-undang pemakaman lokal dan larangan memamerkan tubuh, yang berujung pada percobaan untuk melarang pameran pada bulan Oktober lalu. Gunther memenangkan kasus ini.

Beberapa pengunjung melihat pameran koleksi mayat ini sebagai bagian dari karya seni, seperti Detlef von Wagner, pria berusia 61 tahun yang setuju tubuhnya diproses plastinasi setelah ia mati. Detlef menuturkan bahwa ia tidak ingin hanya membusuk atau terbakar. Baginya, plastinasi adalah seni. Orang-orang membayar untuk melihat tubuh Anda di sebuah pameran

“Keinginan untuk tetap hidup setelah mati membuat saya ingin melakukannya. Apalagi tidak ada orang yang perlu membayar untuk pemakaman saya, ide bagus bukan?” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com