"Setelah dikonfirmasi ke HPI dan Biro Perjalanan Wisata, kami memerlukan sekitar 116 orang pemandu wisata khusus untuk menangani wisatawan Tiongkok," kata Ketua HPI Bali, Sang Putu Subaya ditemui di Bandara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (23/2/2015).
Menurut dia, saat ini jumlah pemandu wisata khusus wisatawan dari negeri tirai bambu itu sebanyak 820 orang yang memiliki lisensi. "Jumlah itu sudah cukup. Namun untuk momen tertentu yang mendatangkan lebih banyak wisatawan dari Tiongkok masih kurang," ujarnya.
Namun tidak jarang untuk momen tertentu seperti libur panjang Imlek, pihaknya mengalami kendala dalam penyediaan pemandu wisata.
Untuk menyiasati hal itu, HPI Bali mendatangkan pemandu wisata yang memiliki lisensi dari luar Bali seperti dari Batam dan Medan. "Kami siasati dengan diperbantukan dari anggota kami di luar Bali. Sebelum mendapatkan lisensi mereka telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan terkait pariwisata di daerah yang menggunakan jasanya. Secara normatif mereka sudah paham," katanya.
Sementara itu terkait adanya isu pemandu wisata tidak berizin yang beroperasi di kawasan bandara, Subaya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hal itu dengan memperhatikan identitas yang melekat. Biasanya, pemandu wisata yang resmi memiliki identitas khusus dan resmi dari HPI serta mengenakan pakaian adat yang sesuai dengan adat Bali.
Saat ini HPI Bali memiliki 5.902 orang pemandu wisata yang menguasai 14 bahasa di antaranya Inggris, Rusia, Tiongkok, Korea, Jepang, Italia, Spanyol dan negara lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.