Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangga Candi Borobudur Dilapisi Karet

Kompas.com - 06/03/2015, 18:25 WIB
MAGELANG, KOMPAS - Tahun ini, Balai Konservasi Borobudur akan mencoba melapisi lantai tangga Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dengan lapisan karet. Karet merupakan jenis material kedua yang dipakai setelah balai tersebut pernah melapisi tangga candi dengan rangka besi dan kayu.

Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Yogyakarta dalam penguatan tangga candi tersebut. Untuk sementara ini, Balai Konservasi Borobudur juga belum mengetahui jenis karet yang akan digunakan untuk melapisi tangga candi.

”Saat ini, kami masih menunggu rekomendasi dari Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Yogyakarta terkait jenis karet yang paling cocok untuk digunakan melapisi batuan tangga candi,” ujarnya, Kamis (5/3/2015). Uji coba pelapisan menggunakan bahan karet tersebut dilakukan karena pada uji coba sebelumnya, rangka besi dan kayu yang dipakai, dianggap kurang tepat untuk melapisi lantai Candi Borobudur.

”Ada perbedaan warna yang mencolok antara kayu dan batuan candi sehingga penggunaan material kayu akhirnya dianggap kurang memenuhi unsur estetika,” ujarnya.

AFP PHOTO / ADEK BERRY Finalis World Muslimah Awards 2014, Nazreen dari India saat berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, 17 November 2014. Sebanyak 25 finalis dari berbagai negara akan bertanding pada malam grand final World Muslimah Awards di Yogyakarta pada 21 November 2014.
Konstruksi kuat

Marsis mengatakan, terdapat lima hal yang menjadi pertimbangan bahan bagi Balai Konservasi Borobudur untuk menentukan bahan pelapis tangga candi. Selain harus memenuhi unsur keindahan atau estetika, bahan pelapis tersebut harus memenuhi unsur arkeologi, tidak merusak atau berbahaya untuk batuan candi, memiliki konstruksi yang kuat, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung. Jika gagal memenuhi salah satu syarat saja, material tersebut dianggap kurang tepat untuk dipakai sebagai bahan pelapis tangga candi.

Menurut Marsis, uji coba bahan akan terus dilakukan hingga ditemukan bahan yang benar-benar tepat untuk melapisi tangga candi. Terkait dengan rencana tersebut, juga belum bisa dipastikan sampai kapan uji coba bahan pelapis akan dilakukan.

Tangga aus

Sebelumnya, pelapisan lantai tangga candi dengan kayu dan rangka besi sudah dilakukan Balai Konservasi Borobudur sejak akhir tahun lalu hingga sekarang. Jenis kayu yang dipakai ialah kayu jati dan ulin. Pemasangan lapisan dilakukan di tangga naik pengunjung di sisi timur candi dan tangga turun bagi pengunjung yang berada di sisi utara.

Upaya pelapisan batuan tangga candi sengaja dilakukan sebagai upaya mengendalikan tingkat batuan tangga. Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono mengatakan, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan pada 2010-2011, persentase keausan sudut tangga mencapai 100 persen dan keausan bidang mencapai 49,15 persen.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Kapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2008, laju keausan bagian tangga naik mencapai 0,175 sentimeter per tahun dan laju keausan pada tangga turun mencapai 0,2 sentimeter per tahun. Angka tersebut jauh di atas laju keausan bagian lantai, yang hanya mencapai 0,042 sentimeter per tahun.

Candi Borobudur yang merupakan peninggalan abad ke-8 hingga ke-9 tercatat sebagai warisan dunia dalam daftar Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Candi itu pernah beberapa kali dipugar. (EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com