Itu dulu. Saat ini, menurut Anas, pariwisata Banyuwangi mulai dikenal para wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Kini Banyuwangi mulai menjadi incaran para traveler untuk menghabiskan liburan akhir pekan. Bandara Blimbingsari yang memiliki panjang landasan 1.800 meter pun dipersolek demi menyambut kedatangan wisatawan.
Melihat potensi pariwisata kabupaten di ujung timur Pulau Jawa yang bertetangga dengan Pulau Bali ini, maskapai penerbangan Garuda Indonesia mulai fokus menggarap potensi yang dimiliki Banyuwangi.
Selama ini Garuda menerbangi rute Denpasar-Banyuwangi-Surabaya (PP) satu kali sehari menggunakan pesawat ATR 72-600. Sejak penerbangan ini dibuka pada April 2014 jumlah wisatawan yg datang ke Banyuwangi mengalami peningkatan berarti. Apalagi Banyuwangi memiliki 38 festival setahun yang sangat potensial mengundang wisatawan untuk datang ke Tanah Blambangan.
Direktur Niaga PT Garuda Indonesia, Handayani mengatakan pihak Garuda sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menambah frekuensi penerbangan ke Banyuwangi. Dia mengakui selama ini terjadi peningkatan penumpang khususnya rute Surabaya-Banyuwangi. Peningkatan ini yang akan dikaji lagi lebih mendalam.
"Ada kemungkinan April-Mei frekuensi penerbangan bisa ditambah," katanya di sela-sela peresmian kantor PT Garuda Indonesia Cabang Banyuwangi, Kamis (26/3/2015).
Handayani, yang pernah bertugas sebagai dokter di Banyuwangi tahun 1987 ini mengaku, Kota Banyuwangi kini mulai dikenal di kalangan wisatawan. "Apalagi pantainya dikenal oleh para peselancar luar negeri," katanya.
Handayani memaparkan, turis Tiongkok, Eropa dan Australia sangat potensial untuk mulai diajak mengenal lebih dekat destinasi wisata di Banyuwangi. "Obyek wisata di Banyuwangi sangat lengkap. Ada pantai, alam yang indah, kuliner sampai budaya," katanya.
Turis Tiongkok, lanjut Handayani, menyukai pantai, pijat, dan kuliner. Itu semua dimiliki Banyuwangi. Potensi Banyuwangi ini, tambah Handayani, yang hendak digarap Garuda untuk memudahkan wisnus dan wisman berlibur ke daerah yang dijuluki "The Sunrise of Java" itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.