Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluh dan Keluh Demi Cantiknya "Sunrise" Pergasingan

Kompas.com - 04/04/2015, 14:28 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Sang malam tampak malu menampakkan keindahan sempurna di langit Desa Sembalun, kaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Bintang-bintang berhamburan di angkasa seperti butiran-butiran debu. Temaramnya bintang tak mampu menerangi cakrawala yang teramat luas dan tak mampu digapai oleh manusia.

Di tengah kebisuan malam, tim Kompas.com yang tergabung dalam “Ekspedisi Alam Liar” mulai bersiap untuk melakukan pendakian. Sebuah pendakian demi mengejar matahari terbit di ujung timur Bukit Pergasingan. Bukit Pergasingan menjadi alternatif pendakian di kawasan Gunung Rinjani. Dari puncak bukit ini bisa terlihat Gunung Rinjani.

Hembusan angin malam nan dingin yang menembus lapisan jaket penghangat menemani perjalanan menuju titik awal pendakian bukit yang diambil nama dari “Gasing” ini. Konon, masyarakat Sembalun di bukit dulunya menggunakan area tersebut untuk bertanding permainan Gasing.

Derap langkah mulai keluar dari anggota tim yang berjalan mengular membelah kegelapan. Hanya cahaya lampu di kepala yang menjadi penerang dalam gulitanya malam.

Setelah melewati Desa Sembalun yang penduduknya masih terbuai dalam mimpi, kami bertemu dengan pintu pendakian wisata Bukit Pergasingan. Jalan tanah berbatu dan agak gembur akibat hujan, berganti dengan sususan anak tangga.

Kaki terasa berat untuk melangkahi satu persatu anak tangga. Angin berhembus menyebarkan hawa dingin yang menghujam segala penjuru tubuh. Maklum, di sepanjang awal pendakian tak ada pohon penghalang angin.

“Kita tetap sama-sama. Kalau ada yang lelah, berhenti dulu. Jangan dipaksakan,” kata Arpini (24) yang menjadi pemandu pendakian.

Satu persatu mulai terduduk termenung di atas batu untuk beristirahat. Jam masih menunjukkan pukul 02.45 WITA, kami telah memasuki jalur tanah dan berbatu untuk segera menjejakkan kaki di Puncak Satu Bukit Pergasingan.

Walaupun suhu kala itu hampir menyentuh angka 12 derajat celcius, peluh bercucuran membasahi pakaian. Jalur pendakian yang curam hampir 60-70 derajat membuat kewalahan para tim. Nafas terengah-engah menyeimbangi langkah kaki yang sulit untuk ditapakkan.

Sempat salah satu anggota tim menyerah di tengah pendakian nan curam ini. “Sudah tinggal saja saya. Daripada menyusahkan nanti,” begitu celotehnya.

Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Perjalanan menuju Puncak Dua Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015).


Namun berkat semangat rekan pendakian mampu menyembuhkan mentalnya yang sempat ingin menyerah. Kami berhasil menjejakkan di Puncak Satu Bukit Pergasingan sekitar pukul 03.20 WITA.

Tak mau ketinggalan pijar fajar, kami tak berlama-lama singgah di Puncak Satu Bukit Pergasingan. Walaupun, menurut Arpini, di titik ini Gunung Rinjani, bukit-bukit, dan areal persawahan dapat terlihat jelas. Ia langsung mengajak kami menuju Puncak Dua Bukit Pergasingan yang berjarak 1,5 kilometer.

Namun beruntungnya, medan yang kami lalui tak separah untuk menuju Puncak Satu. Teringat bagaimana sang pemandu berkali-kali menyemangati kami untuk tetap melangkah. Padahal ia juga sempat berdusta ketika menjawab pertanyaan tentang jarak tempuh pendakian.

Detik demi detik, menit demi menit terus berganti. Setelah Puncak Satu, kami makin bergegas. Namun karena hari masih gelap, pengejaran sang matahari pasca Puncak Satu agak sedikit terhambat. Kali ini bukan karena jalur yang curam atau terjal tetapi kotoran sapi yang berserakan di tengah jalur.

“Sapi cari makannya di atas bukit sini. Dilepas sama yang punya. Nah jadi sembarangan deh,” kata Arpini sambil tertawa menjelaskan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com