Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Kuliner Khas Vietnam

Kompas.com - 15/04/2015, 09:36 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi negara empat musim di Asia Tenggara membuat Vietnam memiliki hidangan yang beragam. Setidaknya itulah yang dikatakan Nguyen Hoang Hai, chef Hotel Melia Hanoi yang sedang berkunjung untuk memasak di Hotel Gran Melia Jakarta. Selain dipengaruhi oleh empat musim, pembagian wilayah di Vietnam juga turut memberikan warna tersendiri bagi kuliner khas Vietnam.

Secara keseluruhan, makanan Vietnam terbagi ke dalam tiga wilayah, yakni utara, tengah, dan juga selatan. Makanan-makanan itu pun juga memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah. Di bagian utara, makanan yang disajikan lebih banyak menggunakan rempah serta kecap asin, saus ikan, dan juga saus udang sehingga menciptakan rasa yang lebih gurih dibanding wilayah lain. Selain itu, makanan Vietnam utara menggunakan banyak lada untuk menambah rasa pedas pada masakan.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Banh Xeo, sajian sejenis pancake dengan isian ayam, udang serta sayuran yang dilengkapi dengan saus Nuoc Cham.
Vietnam Tengah terkenal memiliki rasa yang lebih pedas dibanding dua wilayah lain. Selain itu, bumbu dan rempah yang digunakan juga lebih kuat sehingga menjadikan makanan Vietnam tengah lebih “berani”. Dari segi penampilan, makanan Vietnam tengah juga lebih berwarna dan menarik. Hidangan khas Hue, ibu kota Vietnam Tengah, dipengaruhi oleh masakan kerajaan yang dibuat khusus untuk para raja dan ratu sehingga menekankan pada kualitas dan kuantitas.

Sementara untuk Vietnam Selatan, rasa manis cenderung mendominasi makanan dari daerah ini. Penggunaan gula serta santan juga lebih sering dijumpai pada makanan Vietnam Selatan. Namun, penggunaan cabai juga tetap digunakan pada wilayah ini hanya saja takarannya tidak sebanyak dua wilayah lainnya. Selain itu, makanan Vietnam Selatan juga memiliki teknik masak yang lebih sederhana dan cepat juga lebih banyak menyajikan hidangan laut.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Pho, sejenis sup yang disajikan bersama mi beras serta irisan daging sapi dengan kuah kaldu sapi atau ayam.
Meskipun tampak berbeda, namun secara garis besar makanan yang disajikan tiap daerah sebagian besar adalah sama, hanya dibedakan oleh karakteristik rasa wilayah. Contohnya seperti hidangan sejenis lumpia, yang bernama Nem Ran di bagian utara, sementara di bagian selatan lebih dikenal dengan Cha Gio.

Seperti halnya juga Pho. Makanan andalan khas Vietnam ini memiliki rasa yang lebih gurih jika disajikan di Vietnam Utara, namun menjadi lebih manis dengan sentuhan sedikit pedas jika disajikan di Vietnam Selatan.

Penggunaan rempah juga tetap ada dalam makanan Vietnam. Akan tetapi, rempah yang digunakan ditakar sedemikian rupa sehingga terasa lebih ringan dibanding makanan Asia lainnya. Nguyen Hoang Hai mengakui dalam memasak makanan Vietnam, tidak ada rempah andalan yang wajib digunakan untuk setiap masakan.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Cha Gio, lumpia goreng khas Vietnam dengan isian ayam, udang, serta sayuran.
“Biasanya kami tidak memiliki rempah atau bumbu andalan. Kami biasa mencampurnya saja, makanan apa dengan bumbu apa,” ujar Hai, Selasa (14/4/2015).

Ketika ditanya perihal filosofi makanan Vietnam, sama seperti makanan Indonesia, kehadiran nasi menurut Hai juga dirasa penting. Sebab, makanan Vietnam juga kerap menggunakan beras dan juga produk olahan beras sebagai pendamping hidangannya.

It can not without rice. Sama seperti makanan Indonesia,” kata Hai sembari tertawa.

Untuk bahan utama, Hai mengatakan makanan Vietnam banyak menggunakan sayuran dan juga protein hewani, seperti daging sapi, unggas, ikan, juga daging babi. Menurut Hai, daging babi merupakan daging yang digunakan hampir diseluruh makanan Vietnam.

“Daging babi begitu populer di Vietnam, tapi ada beberapa makanan yang bisa diganti dengan daging sapi,” kata Hai.

KOMPAS.COM/MENTARI CHAIRUNISA Thit Bo, makanan khas Vietnam.
Hai mengakui tak jarang dia harus menyesuaikan komposisi makanan jika dia memasak di negara lain. Sebagai contoh, dia menceritakan untuk negara yang mayoritas berpenduduk muslim seperti Indonesia, dia menyesuaikan komposisi dengan mengganti daging babi dengan daging sapi, ayam, dan juga udang.

“Kami ganti dengan daging sapi, ayam, dan udang. Namun, untuk rasa saya tidak mengubah, karena saya ingin menunjukkan rasa asli masakan Vietnam,” pungkas Hai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com