Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Pop ala Suwe Ora Jamu

Kompas.com - 21/04/2015, 11:28 WIB
MINUM jamu hanya dilakukan orang-orang tua? Di kedai jamu Suwe Ora Jamu, jamu disajikan dengan kemasan pop berupa ”mocktail” jamu sebagai upaya untuk memperkenalkan jamu kepada anak-anak muda. Jamu ini khusus diracik dengan buah dan sayuran segar.

Satu gelas green tamarind dingin tersaji di atas meja kayu. Minuman jamu yang diracik dari sawi dan kunyit asam itu disajikan dalam gelas tinggi. Bulir-bulir embun es di tubuh gelas menjanjikan kesegaran. Warna hijau mendominasi green tamarind, dengan rasa yang segar, dengan takaran asam-manis yang pas. Dengan sedikit tambahan daun mint, minuman ini meninggalkan pengalaman rasa yang kaya. Tidak salah jika green tamarind menjadi favorit pengunjung.

Green tamarind menjadi salah satu menu dalam jajaran mocktail jamu Suwe Ora Jamu di Jalan Petogogan, Jakarta Selatan. Tersedia mocktail jamu lainnya seperti tamarind slushy, bloody tamarind yang merupakan campuran kunyit asam dan buah bit, serta dragon tamarind. Selain itu, kunyit asam juga disajikan tersendiri sebagaimana layaknya minuman jamu yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat dengan cita rasanya yang segar.

Dalam dunia ”perjamuan”, kunyit antara lain dikenal memiliki khasiat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Kunyit juga membantu mengatasi masalah pencernaan dan gangguan lambung, serta membantu peremajaan sel dan menghambat penuaan dini. Kunyit juga membantu menyeimbangkan kadar insulin dengan menurunkan gula darah dan trigliserida.

Sementara asam jawa memiliki khasiat antara lain untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan alami. Asam jawa juga membantu melancarkan peredaran darah, mengatasi darah rendah dan memelihara kesehatan jantung, serta bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, dan merawat kecantikan kulit.

Dalam jajaran mocktail jamu, masih ada beras kencur, rosela, alang-alang, lemon jahe, pure aloe vera yang merupakan campuran sari alang-alang, jeruk limau dan aloe vera atau lidah buaya. Ada pula coco orange yang merupakan campuran temulawak dengan jeruk dan coco jelly, lalu ada coco mango, campuran temulawak dengan mangga dan coco jelly.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Jamu dalam kemasan yang dijual di kafe Suwe Ora Jamu.
Tersedia pula jamu shots berupa turmeric honey dan curcuma honey, serta jamu sampler yang terdiri dari tujuh jenis jamu yang disajikan dalam gelas seloki berupa kunyit asam, beras kencur, wedang jahe, sari jamu sehat, alang-alang, rosela, dan green tamarind.

Sambil menikmati sajian jamu, tersedia berbagai cemilan ringan hingga makanan berat yang bisa dipilih. Mulai bubur-buburan seperti bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam, pisang goreng krispi yang disajikan dengan saus karamel dan keju, tempe mendoan yang disajikan dengan kecap dan potongan cabe rawit, singkong goreng, tape bakar, hingga nasi bakar tandjung priok dan nasi goreng kebun raya.

Kemasan pop

Pemilik Kedai Jamu Suwe Ora Jamu, Nova Dewi, mengatakan, Suwe Ora Jamu sengaja menyajikan jamu dengan kemasan pop berupa mocktail. ”Dengan penyajian yang lebih fun, kami berharap anak-anak muda Indonesia mau minum jamu,” kata Nova.

”Mocktail jamu ini campurannya berupa bahan dasar jamu seperti kunyit asam, atau asam jawa, serta jahe dan temulawak, yang dicampur dengan bahan seperti buah dan sayuran,” tambah Nova yang mendirikan kedai dua tahun lalu.

Tekadnya itu dilandasi pemikiran bahwa jamu adalah kekayaan bangsa yang sudah seharusnya dilestarikan dengan manfaat untuk menjaga kesehatan. “Sayang kalau anak-anak mudanya tidak kenal jamu,” katanya.

Untuk itu Nova sejak awal berupaya menyajikan jamu dalam kemasan pop, termasuk penataan interior kedai. Selain meja kursi lawas, Nova juga memboyong berbagai perlengkapan rumah tangganya yang sudah tidak digunakan. ”Idenya agar minum jamu terasa seperti di rumah, nyaman, tetapi bisa sambil mengenal rasa-rasa jamu. Kalau sudah kenal bisa sayang sama jamu,” ungkap Nova.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Hidangan nasi bakar, pisang goreng, dan minuman aloe vera khas kafe Suwe Ora Jamu.
Nova adalah penggemar jamu. Ia kemudian meracik sendiri komposisi setiap jenis mocktail jamu agar menghasilkan cita rasa yang pas. ”Meraciknya lebih pada komposisinya. Saya bermain dengan sayur dan buah-buahan yang dicampur jadi satu. Tetapi memang harus segera diminum agar tidak rusak,” kata Nova.

Bagi penikmat jamu sejati, Suwe Ora Jamu juga menyediakan jamu-kamu tradisional berupa jamu pahitan, jamu sekalor untuk meredakan sakit kepala, jamu uratan untuk meredakan linu dan nyeri persendian, hingga jamu berseri untuk membersihkan darah dan menyegarkan badan. Ada pula jenis jamu lainnya dengan manfaat yang berbeda, untuk laki-laki dan perempuan.

Pahit sudah tentu. Namun, kadar kepahitannya dapat disesuaikan dengan keinginan peminum jamu dengan tambahan berupa madu dan jeruk nipis. Berani coba? Suwe ora ketemu.... (Dwi As Setianingsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com