Kedatangan Raja dan Sultan se-Nusantara ini dijamu di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha. Pastika juga menjelaskan bahwa nama Jaya Sabha ini adalah cerminan dari kisah sejarah perjuangan rakyat Bali serta Denpasar dan Badung di mana artinya bahwa Jaya adalah kemenangan dan Sabha adalah tempat atau rumah. Jadi arti dari Jaya Sabha adalah Rumah Kemenangan.
Di masa kerajaan, lanjut Pastika, Jaya Sabha ini adalah pusat dari Kerajaan Badung yang dibangun oleh I Gusti Agung Made Pemecutan pada tahun 1780. Pada 1906 terjadi Perang Puputan Badung antara Raja Badung melawan kolonial Belanda dan Kerajaan Badung mengalami kekalahan. “Saya berharap silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dan memberikan kontribusi untuk sinergitas dan kemajuan pembangunan di tanah air khususnya bidang kebudayaan,” ujar Pastika.
Sekjen BP Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, Raja Samu-Samu VI Yang Mulia Upu Latu M.L Benny Ahmad Samu-Samu menjelaskan bahwa digelarnya acara di Bali tahun ini tidak lain karena Bali memiliki adat dan budaya yang berbeda dengan daerah lain dan sampai sekarang masih aktif. Acara ini dihadiri Raja dan Sultan se-Nusantara dan luar negeri berjumlah 250 orang yang akan dilaksanakan di Puri Klungkung, 28-30 April 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.