Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita NTB: Kurang, Komitmen Pemda terhadap Pariwisata

Kompas.com - 21/05/2015, 14:30 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - DPD Asita Nusa Tenggara Barat menilai komitmen dan keberpihakan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terhadap pariwisata di daerah itu masih rendah sehingga terkesan jauh dari harapan.

"Kita lihat saja dari dukungan yang diberikan pemerintah daerah khususnya pemerintah kabupaten/kota. Padahal, setiap tahun PAD mereka dari sektor pariwisata selalu meningkat. Peningkatan ini tidak terlepas dari peran biro perjalanan," kata Ketua DPD Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) NTB, Dewantoro Umbu Joka di Mataram, Selasa (19/5/2015).

Menurut dia, pesatnya perkembangan pariwisata NTB saat ini tidak terlepas dari kontribusi yang diberikan asosiasi pariwisata. Namun, meski begitu, dukungan yang diberikan pemerintah masih kecil.

"Apa yang kami katakan ini bukan berarti menganggap selama ini pemerintah tidak berperan. Tetapi kami melihat masih kurang, begitu juga dengan komitmen mereka terhadap pengembangan pariwisata masih rendah," ujarnya.

Dia menyebutkan, di NTB jumlah anggota DPD Asita sudah mencapai 150 travel agent. Jika satu kali kegiatan table top dengan mengundang para buyer dan seller dari berbagai negara dan seluruh Indonesia, nilai transaksi yang diperoleh bisa mencapai Rp 750 miliar bahkan hingga Rp 1 triliun.

"Itu jika dirata-ratakan biaya yang dihabiskan wisatawan mencapai Rp 5 juta, termasuk biaya hotel, transportasi, dan lainnya," ujarnya.

BARRY KUSUMA Pulau Satonda di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris DPD Asita NTB, H Lalu Akram Wirahady menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan melupakan peran para travel agent dalam membangun pariwisata NTB.

"Anggota Asita ini bekerja tanpa mengharapkan sesuatu. Jangan diberi, justru mereka yang membantu pemerintah. Seolah-olah pemerintah ini seperti penyelamat, padahal seluruh hasil dari PAD mereka dapat dari pariwisata," katanya.

Akram mengatakan, selama ini ada kesan komunikasi para pelaku wisata dan pemerintah tidak satu suara. Bahkan, cenderung berjalan sendiri-sendiri, terutama pemerintah kabupaten/kota.

"Inilah ke depan yang kita ingin sinergikan, sehingga tidak ada lagi kesan pariwisata NTB berjalan sendiri-sendiri," tambah Akram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com