Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintai Negeri Kim Jong Un dari Garis Perbatasan Dua Korea

Kompas.com - 16/06/2015, 15:11 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Seperti apa wajah Korea Utara yang sebenarnya? Saya berkesempatan melihatnya, bukan secara langsung tetapi lewat binokuler yang ada di Ganghwado Peace Observatory di Pulau Ganghwa, Korea Selatan.

Ganghwado Peace Observatory terletak di wilayah Garis Batas Utara (NLL) antara Korea Utara dan Korea Selatan. Observatorium dengan wilayah Korea Utara hanya dipisahkan oleh perairan Yellow Sea selebar sekitar 12 kilometer.

Sebenarnya, Ganghwado Peace Observatory bukan tujuan utama. Saya lebih ingin pergi ke Zona Demiliterisasi (DMZ) yang lebih terkenal dengan tunnel-nya serta lebih kaya sejarah. Namun, wabah Middle East Respiratory Syndrom (MERS) membuat kawasan DMZ ditutup.

Agen travel di mana saya memesan paket wisata ke DMZ kemudian menawarkan alternatif untuk mengunjungi NLL. DMZ dan NLL menawarkan satu pengalaman yang sama, mengintai Korea Utara dari wilayah perbatasan.

Perjalanan ke Ganghwado Peace Observatory dari Seoul memakan waktu 2 jam. walau terletak di pulau yang berbeda dengan kota Seoul, saya tak harus naik turun kapal guna menyeberang untuk sampai ke Ganghwado Peace Observatory.

Pulau utama di Korea Selatan dengan Pulau Gangwha telah dihubungkan dengan jembatan. Jalan rayanya sudah bagus. Sepanjang perjalanan, sang guide bercerita tentang sejarah perang Korea konsekuensinya.

Ganghwado Peace Observatory terdiri dari tiga lantai. pada lantai pertama, terdapat restoran dan kafe. Sementara, lantai ke dua adalah ruang pertunjukan. Di sana, saya melihat cuplikan video tentang Korea Utara.

Bagian paling menarik adalah lantai tiga. Di sana, terdapat puluhan binokuler yang persis berada di belakang jendela lebar. Menatap ke luar jendela, saya bisa melihat perairan berikut daratan Korea Utara di seberangnya.

Memasukkan uang koin 500 Won, saya bisa mengintai Korea Utara selama lima menit. Yang saya bisa lihat dengan jelas adalah sawah dan perkampungan di Korea Utara. Berbeda dengan Korea Selatan yang kayak gedung bertingkat, wilayah Korea Utara itu masih seperti kampung.

Saya memang hanya bisa melihat sawah dan perkampungan. Maklum, kondisi saat itu agak berkabut. Namun, bila cerah, pengunjung sebenarnya bisa mengintai Kaesong Industrial Complex, kawasan industri di Korea Utara di mana pekerja dari Korea Utara dan Selatan bekerja bersama.

Mengunjungi Ganghwado Peace Observatory sebenarnya bisa dibilang tak terlalu memuaskan. Pasalnya, bangunan observatorium sendiri baru, minim nilai sejarah, walaupun letaknya di NLL. Namun kala DMZ ditutup, wisata ke observatorium itu bisa dijadikan alternatif.

Sepanjang perjalanan ke atau dari Ganghwado Peace Observatory, pemandangan yang bisa diluhat adalah pagar pembatas di tepi perairan. Ini menandai upaya perlindungan Korea Utara dan Korea Selatan pada wilayahnya.

Di mana sebenarnya NLL itu persisnya? Berdasarkan usulan United Nations Command (UNC) pada 30 Agustus 1953, NLL berada kira-kira di pertengahan perairan di lima pulau area Korea, salah satunya Ganghwado. Namun, NLL sendiri masih terus menjadi sumber perselisihan.

Trip ke Ganghwado Peace Observatory dan NLL bisa dilakukan sepanjang tahun. Perjalanan akan lebih praktis dilakukan dengan agen travel. Biaya perjalanan mulai dari 38.000 Won atau sekitar Rp 400.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com