"Yang dikonfirmasi tertular MERS berjumlah 166 orang. Jadi jika Pemerintah Korea menemukan yang terkena penyakit, kita semuanya kejar (korban) untuk ditangani," kata Duta Besar Korea untuk Indonesia, Chao Tai Young saat jumpa pers di Kantor Korea Trade Center, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Pemerintah Korea juga memberikan informasi berbentuk website untuk wisatawan asing yang ingin berkunjung. Website tersebut tentang penyebaran rumah sakit yang merawat pasien yang terjangkit MERS.
Tai Young mengatakan juga membagikan alat pelindung diri untuk wisatawan seperti handsanitizer, termometer, dan masker. Selain itu, Pemerintah Korea juga akan meningkatkan sterilisasi terhadap obyek wisata dan tempat-tempat umum.
Menurut Chao Tai Young, Pemerintah Korsel dan WHO (World Health Organization) pun telah melakukan penilaian dan menyimpulkan bahwa tidak diperlukan untuk membatasi wisata atau perdagangan dengan Korsel. Selain itu, juga tidak diperlukan karantina saat kedatangan bandara.
Sebelumnya, mulai tanggal 29 Mei bulan lalu, Korea Tourism Organization (KTO) mengoperasikan "tim inspeksi kondisi pasar pariwisata Korsel" untuk melakukan inspeksi terhadap dampak dan progres MERS yang berpengaruh pada pasar utama pariwisata Korsel.
Pihak KTO mengumpulkan data-data dari travel agent di Indonesia, di mana sebanyak 1.900 wisatawan batal mengunjungi Korea. Selain wisatawan Indonesia, 120.000 wisatawan asing juga turut membatalkan kunjungan wisata ke Korea akibat penyakit MERS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.