Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Teguhkan Makna Wisata

Kompas.com - 04/07/2015, 13:40 WIB
Banyak negara yang mengandalkan pariwisata sebagai tulang punggung industri mulai menggarap serius potensi masyarakat Islam sebagai pelaku wisata yang pertumbuhannya dinamis. Pada Thailand Travel Mart Plus 2015 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, awal Juni lalu, wisata Muslim menjadi tema penting.

Hal tersebut bisa terlihat dari pidato Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand HR Kobkarn Wattanavrangkul pada pembukaan pasar wisata itu, yang menyatakan tahun ini negara itu memulai kampanye baru untuk memosisikan Thailand sebagai negara yang ramah bagi wisatawan Muslim. Langkah itu untuk menarik lebih banyak lagi pengunjung dari negara Islam di dunia.

Sebagai bentuk keseriusan menggarap pariwisata Muslim itu, Tourism Authority of Thailand (TAT) menghadirkan lebih dari 100 agen perjalanan guna merancang perjalanan wisata ramah Muslim. TAT kali pertama juga meluncurkan aplikasi mobile untuk IOS dan sistem Android serta situs mini terkait informasi pariwisata untuk pasar Muslim di Thailand, seperti restoran halal dan hotel, yang dinamai Muslim Friendly Destination.

Pada seminar wisata Muslim di sela-sela Thailand Travel Mart Plus 2015, Presiden Yayasan Pusat Islam Thailand Pakorn Priyakorn mengemukakan, wisata Muslim akan menjadi satu sektor wisata yang paling cepat berkembang di dunia.

Indeks wisata Muslim dunia 2015 berdasarkan Peringkat Sabit menunjukkan, pasar wisata Muslim pada 2014 mencapai nilai 145 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dengan jumlah wisatawan sekitar 108 juta orang. Angka itu diperkirakan akan tumbuh menjadi 150 juta wisatawan Muslim pada pengujung tahun 2020 dengan proyeksi pengeluaran tumbuh sampai 200 miliar dollar AS.

Pakorn mengatakan, Thailand serius menggarap wisata Muslim. Wisata Thailand telah tumbuh pesat dengan jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 25 juta orang pada 2014. ”Sejarah dan budaya Muslim menjadi bagian integral dari Thailand selama berabad-abad. Islam menjadi agama kedua terbesar di negeri kerajaan ini dan negara yang menghargai hak warga Muslim dalam menjalankan keyakinan mereka,” katanya.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Berfoto di depan kereta di Pasar Maeklong, Thailand.
Wisata Muslim, yakni program untuk mengelola kegiatan pariwisata bagi umat Islam, bukanlah barang baru. Malaysia, Brunei, dan Singapura telah mengembangkannya 5-10 tahun lalu. Di Indonesia, paket wisata Muslim dengan tujuan negara-negara di Timur Tengah dan destinasi regional ke sejumlah situs para wali dan kerajaan Islam, misalnya, sudah lama berlangsung.

Penanganan profesional

Thailand Travel Mart Plus 2015 di Bangkok sebenarnya membuka cakrawala baru mengenai wisata Muslim, khususnya dalam paket destinasi dan tata kelola. Agen perjalanan yang hadir menyadari, bisnis wisata dan ritual keagamaan tidak bisa lagi dipisahkan. Bukan semata soal paket destinasi yang mesti dicermati. Selama perjalanan wisata itu, kenyamanan beribadah dan makanan pun sangat menantang untuk ditangani secara profesional.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Juthaporn Rerngronasa mengatakan, pihaknya menyediakan berbagai fasilitas untuk wisatawan Muslim yang datang ke Thailand. Berbagai restoran, hotel, dan makanan halal akan menjadi perhatian pariwisata.

Dia menyebutkan, terdapat 3.600 masjid yang tersebar di negeri ”Gajah Putih” itu. Sebanyak 180 masjid di antaranya berada di Bangkok. Dari segi makanan, Thailand sejak 1969 telah menerapkan sertifikasi halal pada makanan yang disahkan Dewan Syariah Pusat Thailand.

Sampai 2014, sertifikat halal mencakup 4.000 pabrik produksi makanan, 120.000 produk minuman, dengan 10 persen di antaranya diekspor. Produk halal ini meningkat 12 persen setiap tahun.

Ketua Umum Komunitas Pencinta Wisata Muslim Indonesia Maman Sjarif menyatakan, pada Thailand Travel Mart Plus 2015 ini ada perluasan makna wisata bagi Muslim. Destinasi wisata tidak lagi hanya dominan tempat religi atau situs jejak Islam semata.

”Wisata Muslim perpaduan menikmati destinasi yang indah. Ini menarik sebagai bagian dari rasa syukur atas ciptaan Allah. Selama menikmati destinasi yang menarik itulah, kami menyadari bahwa wisatawan Muslim harus memperoleh kepastian memperoleh makanan yang halal dan kemudahan menjalankan ibadah shalat lima waktu,” ujar Maman Sjarif.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Tarif untuk pengunjung
Terkait kemudahan menjalankan ibadah itu, kata Maman Sjarif, agen perjalanan harus merancang supaya saat memasuki waktu shalat, wisatawan bisa menemukan masjid. Jika belum tersedia masjid, perlu ada kerelaan pengelola restoran atau hotel menyediakan ruang untuk kepentingan shalat.

Maharsaning Basuki dari Panorama Tours kagum dengan paket program yang ditawarkan agen pada Thailand Travel Mart Plus 2015. Selain merancang paket wisata, mereka juga sekaligus memilihkan rute perjalanan yang memberi kemudahan bagi wisatawan Muslim.

Pada kenyataannya, keseriusan Thailand menyambut wisatawan Muslim jelas sekali. Restoran di sejumlah hotel yang menerima wisatawan dari negara Muslim sudah memisahkan makanan halal di meja tersendiri.

Saat berkunjung ke Distrik Saphan Sung, Bangkok, tersedia pula restoran Al Hilal di Krungthep Kreetha Frontage Road yang menyediakan makanan halal. Restoran ini kerap menjadi tempat berkumpul pemandu wisata untuk wisata Muslim, terutama dari Asia Tenggara. Di pasar paling populer di Bangkok pun, seperti Pasar Chatuchak, tersedia kuliner halal sebagai salah satu daya tarik. (Winarto Herusansono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com