Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Singapura, dari Kaki Buaya hingga Penis Rusa - 2

Kompas.com - 07/07/2015, 19:35 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Bagi yang penasaran ingin menyantap hewan-hewan "eksotis", Anda tidak perlu pusing-pusing memikirkan untuk mencari tempatnya. Anda cukup terbang ke Singapura, yang rupanya memiliki banyak pilihan makanan berbahan hewan yang umumnya tidak lazim dikonsumsi.

Kali ini, menu yang tak kalah tak lazim adalah penis rusa. "Menyantap ini, Anda akan menjadi Superman," canda Eddie Yap, Manajer Imperial Restaurant, tempat yang terletak di Jalan Havelock.

"Penis ini sangat baik untuk meningkatkan energi dan juga menyehatkan sekali buat ginjal. Tidak ketinggalan juga, ini merangsang hormon maskulinitas dan nafsu birahi pria," sambungya.

Namun, tentunya, "keperkasaan" yang bisa didapatkan dari sup penis rusa ini tidak datang dalam semalam, tetapi perlu disantap setidaknya secara rutin selama sebulan. Eddie juga menepis anggapan ada efek negatif bagi wanita yang meminumnya. "Pada dasarnya, ini adalah obat," ujarnya.

Makanan yang semangkuk dihargai 35 dollar Singapura atau sekitar Rp 350.000 ini memiliki pelanggan sejati. Untuk menyantap hidangan ini, pembeli harus memesan sehari sebelumnya. Persediaan penis rusa sendiri didapatkan dari toko obat tradisional setempat.

Menu terakhir yang mungkin paling ilmiah namanya adalah Saluran Tuba Falopi Babi. Terletak di Sims Ave, Restoran Old Mother Hen Seafood telah menyajikan menu ini selama sepuluh tahun dengan harga yang tergolong terjangkau untuk sejenisnya, yakni 10 dollar Singapura atau sekitar Rp 100.000. Apakah tuba falopi itu? Tuba ini adalah saluran tempat sel telur bergerak dari ovarium menuju ke rahim dari mamalia betina.

Restoran ini mengimpor tuba falopi hewan omnivora langsung dari Inggris. "Hidangan ini sangat disukai warga Singapura, bukan karena faktor gizi, melainkan lebih karena rasanya yang lezat," ujar Jimmy Chen, manajer restoran.

Digoreng dengan campuran bawang, bawang putih, jahe, dan sedikit kecap, rasanya lembut dan kenyal. Tentu saja ketika menyantapnya, Anda jangan sekali-kali memikirkan bagian tubuh hewan yang disantap jika tidak ingin kehilangan selera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com