Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Melancong untuk Wisatawan Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 15/07/2015, 12:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com– Bertualang dengan kondisi keterbatasan fisik diakui menjadi hambatan dalam setiap jengkal perjalanan keliling Indonesia yang Shinta lakukan. Apalagi perjalanan seorang diri yang ia lakukan seorang diri tidak ada yang menemani. Walaupun kondisi demikian, ia mengaku tetap bersemangat untuk melakukan perjalanannya keliling Indonesia.

Medan-medan yang ditempuh Shinta beraneka ragam. Mulai dari jalan raya, jalan di tengah hutan, hingga jalan yang menanjak dan menurun. Tak jarang, ia mengalami kesulitan seperti terjatuh, motor rusak, dan terserang penyakit. Ingin menginspirasi lewat perjalanannya, Shinta membagikan tips-tips untuk para wisatawan yang berkebutuhan khusus seperti dirinya.

Ketahui kemampuan

Dengan keterbatasan fisik, sudah jelas ia tak akan dapat menyamai kemampuan wisatawan yang masih sehat. Mengetahui batasan kemampuan dalam bertualang menjadi kunci keberhasilan perjalanan. Mengetahui kapan harus berhenti dan juga kapan harus melanjutkan perjalanan. Kemampuan fisik yang menjadi utama karena menurut Shinta, dengan keterbatasan ini cukup menguras energi dalam perjalanannya.

Riset

Sebelum perjalanan, riset adalah hal penting yang dilakukan. Bagi Shinta, dengan keterbatasan fisik, proses riset sangat membantu perjalanannya. Ia mendapatkan informasi melalui buku bacaan, internet, dan juga bertanya kepada masyarakat di sekitar. Hal tersebut diakui Shinta sangat membantu dalam mengetahui jalur-jalur perjalanan dan juga karakteristik obyek wisata yang ia kunjungi.

Shinta Utami Tempat tidur Shinta di salah satu obyek wisata di Papua.

Kendalikan emosi

Dengan keterbatasan fisik, berwisata akan terasa lebih lelah. Shinta mengakui hal tersebut karena ia tidak mampu untuk berjalan dalam waktu yang lama dengan kondisi yang ia alami. Di saat perjalanan, masyarakat yang ditemui selalu bertanya yang hal sama. Pertanyaan yang diajukan seputar kondisi yang dialami. Pertanyaan itu sungguh menguji emosi di kala kondisi lelah dari perjalanan yang dilakukan. Jika pertanyaan tersebut berulang, sediakan jawaban yang standar dan jawab dengan bercanda. Pengendalian emosi merupakan hal yang dibutuhkan oleh wisatawan berkebutuhan khusus.

Kesehatan

Dalam perjalanan mengelilingi Indonesia, Shinta mengaku istirahat adalah tips penting yang harus dilakukan oleh wisatawan berkebutuhan khusus. Ia menyarankan untuk disiplin dalam manajamen waktu untuk istirahat. Baginya yang memiliki penyakit polio, perjalanan sangat menguras tenaga. Sesuaikan jadwal untuk berwisata, bersosialisasi, dan beristirahat. Usahakan jangan tidur terlarut malam agar memiliki waktu beristirahat yang cukup.

Ajak teman

Menurut Shinta, wisatawan berkebutuhan khusus pun juga dapat berwisata layaknya dalam keadaan normal. Dengan perencanaan yang akurat, berwisata dapat terasa aman dan nyaman. Ia menyarankan untuk mengajak teman menemani perjalanan menuju obyek wisata. Dengan demikian, teman akan membantu mengarahkan jalan atau menunjukkan tempat-tempat yang mungkin untuk didatangi. Teman perjalanan tersebut juga dapat membantu merencanakan perjalanan yang akan dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com