Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2015, 14:14 WIB
KOMPAS.com - Setan. Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata ini? Tentu seram dan menakutkan pastinya. Tetapi tunggu dulu, setan yang ada di Bandar Lampung ini justru akan membuat Anda penasaran dan ketagihan akan kelezatannya.

Yah, setan yang kali ini kita bahas adalah sebuah merek dagang dari kuliner bakso yang ada di Kota Bandar Lampung. Bakso Setan. Bagi masyarakat setempat makanan ini sudah cukup familiar. Rasa dan bentuknya begitu mencerminkan merek dagang yang digunakan.

Penggunaan kata "setan" sendiri sebenarnya merujuk kepada ukuran bakso yang disuguhkan si empu lapak bakso kepada pelanggan. Kata "setan" merupakan sebuah singkatan dari ungkapan takjub kepada ukuran bakso yang disuguhkan di dalam mangkuk, yaitu "Buset Kegedean".

Yah, bakso di sini bukan lah bakso normal yang biasa Anda temui di berbagai pedagang atau pelapak bakso. Jika bakso yang Anda temui dan santap berukuran 2 sampai 3,5 centimeter tiap butirnya, bakso Setan memiliki diameter jumbo yaitu 10 cm, yang membuat mulut akan segera berdecak kagum dan tak sengaja melontarkan kalimat, "Buset Kegedean".

Pada awalnya, bakso yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Bandar Lampung ini tidak menggunakan nama Setan sebagai merek dagang mereka. Sekitar tahun 2010-an bakso mereka justru menggunakan nama "Jirem" yang merupakan singkatan dari Siji Marem.

Budi Sinde Santoso, sang pemilik, menuturkan bahwa ukuran bakso menjadi nilai lebih lapak bakso yang ia kelola. Ukuran menjadi ciri khas yang membedakan Bakso Setan dengan bakso lain yang ada di Bandar Lampung.

"Lagi pula buat apa makan bakso begitu banyak, jika cukup makan satu bakso berukuran besar," begitu guraunya di sela kesibukannya melayani pengunjung.

Menempati bangunan persis di sisi rel kereta api, Budi mengatakan keahlian membuat bakso yang ia miliki merupakan turunan dari sang ayah Sunaryo yang juga merupakan pedagang bakso.

Mulanya Sunaryo di era 1970-an menjajakan bakso dengan berdagang keliling. Hingga pada tahun 1983 mulai mangkal di satu tempat. Barulah pada 1995 mulai menempati bangunan di Jalan Pajajaran yang bersebelahan dengan rel kereta api.

Lapak yang berukuran kurang sepuluh kali tujuh meter ini pun cukup nyaman untuk bersantai dan menyantap bakso. Apalagi bakso setan dengan ukuran jumbo ini memiliki rasa yang lezat.

Meski berukuran besar, rasa daging di dalam bakso begitu dominan. Bahkan di beberapa bagian kita akan menemukan cacahan urat yang sengaja tidak terpotong halus untuk memberikan sensasi kriuk yang seru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com