Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Budaya Dieng, Magnet Pariwisata Jateng

Kompas.com - 02/08/2015, 08:41 WIB
BANJARNEGARA, KOMPAS – Ribuan wisatawan lokal dan mancanegara menyemarakkan Festival Budaya Dieng ke-6 di kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kegiatan yang menampilkan seluruh kesenian tradisi di Dieng tersebut diharapkan menjadi agenda wisata tahunan nasional.

Festival tersebut dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (31/7/2015) sore. Festival tahunan ini digelar dengan acara puncak pemotongan rambut anak gembel Dieng. Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Wonosobo Kholiq Arif.

Festival Budaya Dieng (Dieng Culture Festival) ke-6 diselenggarakan 31 Juli-2 Agustus 2015 di Dataran Tinggi Dieng dengan mengangkat tema ”Culture for Harmony”. Berbagai pertunjukan dan tradisi yang digelar seperti napak tilas keliling Dataran Tinggi Dieng, minum purwaceng bersama sebagai minuman khas Dieng, penerbangan balon, pergelaran jazz atas awan, dan festival lampion.

Menurut Ganjar, acara yang melestarikan budaya asli Dieng juga sangat bagus untuk dikenalkan kepada masyarakat luas. Apalagi ada minuman purwaceng yang dikenal sebagai ginseng asal Dieng. Selain itu, ada juga manisan carica yang hanya ada di Dieng.

”Kegiatan ini ada baiknya jika disinergikan dengan daerah lain di Dieng seperti Wonosobo sehingga bisa menjadi magnet wisata Jateng yang jadi agenda nasional,” ujarnya.

Menurut Koordinator Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Perkasa Alif Faozi, kendati acara tersebut digagas dan dilaksanakan Pokdarwis Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, pihak penyelenggara juga melibatkan kelompok warga dari 10 desa di kawasan Dataran Tinggi Dieng.

Sinergi antardaerah

Kawasan Dataran Tinggi Dieng ini secara geografis terdapat di dua kabupaten, sebagian besar di wilayah Banjarnegara dan sebagian lainnya di wilayah Kabupaten Wonosobo. ”Namun, seyogianya semua pihak harus menjaga dan mengelola kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng ini secara bersama-sama. Batasan geografis hanyalah soal administratif, Dieng milik semua orang. Baik peninggalan sejarah maupun kebudayaannya,” ujarnya.

Selama ini tiap-tiap pemerintah kabupaten di wilayah Dieng terkesan saling bersaing dalam promosi dan penyelenggaraan kegiatan wisata Dieng. Bahkan, pada saat bersamaan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo juga menyelenggarakan kegiatan budaya serupa di Dieng.

Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno mengatakan, ke depan akan lebih baik jika pengembangan pariwisata di kawasan Dataran Tinggi Dieng dilakukan secara bersinergi dengan pemerintah kabupaten lain, bukan hanya Wonosobo, melainkan juga Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan yang berbatasan dengan Banjarnegara.

Kegiatan budaya tersebut terbukti mampu meningkatkan perekonomian warga setempat. Seluruh rumah milik warga dan penginapan penuh oleh turis. Selain itu, warung-warung oleh-oleh khas Dieng seperti keripik kentang, carica, dan purwaceng tidak pernah sepi dari pembeli. (Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com