Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelindan di Tambelan

Kompas.com - 03/08/2015, 11:26 WIB
DATANGLAH ke Tambelan jika ingin melihat terumbu karang tanpa harus menyelam atau naik kapal. Cukup berjalan kaki beberapa ratus meter, terumbu karang akan terlihat dari permukaan laut yang jernih. Apabila ingin menikmati tidur di pulau kecil dan terpencil, Tambelan tepat disambangi. Tambelan siap menawarkan pengalaman pelesir yang berbeda.

Gugusan Kepulauan Tambelan di barat laut Kalimantan siap menawarkan semua itu kepada mereka yang siap berlayar paling cepat 10 jam dengan kapal perintis. Februari hingga awal Juni adalah waktu tepat untuk merasakan pengalaman berkelana di Tambelan yang terletak di tepi Laut Tiongkok Selatan itu.

Jika beruntung, selama berlayar, pelancong dapat menikmati lumba-lumba yang berenang di dekat kapal dan pulau-pulau kecil dengan pantai berhias pasir dan batu besar.

Apabila berlayar dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, pulau-pulau dengan luas kurang dari dua hektar akan terlihat hingga dua jam pertama pelayaran dengan kapal cepat. Pulau-pulau kecil itu akan kembali terlihat pada dua jam terakhir pelayaran sebelum kapal berlabuh di pelabuhan Pulau Tambelan Besar.

Selama di kapal, sempatkan berbincang dengan penumpang yang tinggal di Tambelan. Paling tidak dari mereka akan diketahui di mana rumah penduduk dan perahu atau sepeda motor bisa disewa. Di Tambelan belum ada penginapan. Namun, penduduk setempat siap menyediakan kamar bagi pelancong. Mereka juga siap menyewakan sepeda motor dan perahu untuk sarana transportasi.

Sepeda motor memang pilihan utama untuk menjelajahi Pulau Tambelan. Jalan sempit, dan mobil hanya ada sembilan unit di sana. Kalau enggan menyewa sepeda motor, bisa meminjam sepeda ke penduduk setempat.

Soal tidur, ada dua pilihan untuk pelancong, yaitu membawa tenda untuk tidur atau menyewa kamar. Kalau hendak ke pulau kecil di sekitar Pulau Tambelan, mau tidak mau harus membawa tenda dan bekal sendiri. Tidak ada penduduk di pulau-pulau kecil itu. Pelancong hanya harus waspada dengan ular, nyamuk, dan serangga berbisa yang mungkin hidup di hutan pulau kecil. Mereka yang benar-benar ingin menyepi tidak ada salahnya mencoba tidur di pulau-pulau kecil itu.

Di rumah warga

Apabila tinggal di pulau-pulau besar, bisa menyewa kamar atau mendirikan tenda di pantai. Jika sewa kamar, tarifnya tergantung dari kesepakatan antara pemilik rumah dan penyewa. Sebagai gambaran, sewa satu rumah semipermanen dengan 1 kamar rata-rata Rp 250.000 per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com