Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kare-Karean, Berdarah tapi Ceria

Kompas.com - 04/08/2015, 18:44 WIB
MASYARAKAT di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, sering disebut sebagai masyarakat Bali asli. Budaya mereka sedikit berbeda dengan masyarakat Bali kebanyakan, terutama pada acara-acara adat tertentu.

Tenganan terbagi dua, yaitu Tenganan Timur dan Tenganan Barat yang juga disebut sebagai Tenganan Dauh Tukad. Selama bulan Juli ini, yang kebetulan jatuh pada bulan kelima tahun Bali, Usaba Sambah, berlangsung banyak upacara, yaitu Metekrok, Daha Nyambah, Betara Mantuk, Tabuh Rah, Daha Ngejot, Ngepik, Perejangan, Penyuud Usaba Sambah, Penyimpenan, Ngebah Anyunan, dan Kare-karean.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY Luka akibat pertarungan dalam upacara Kare-karean atau perang pandan di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, diobati dengan ramuan tradisional.
Upacara Kare-karean atau yang dalam bahasa turisme dikenal sebagai perang pandan memang acara khas di Tenganan, tidak dijumpai di tempat lain. Upacara untuk memuliakan Dewa Indra ini dilakukan dalam bentuk pertarungan pria (hanya pria) satu lawan satu. Kedua pihak memegang perisai rotan di tangan kiri dan segepok daun pandan berduri di tangan kanan.

Kedua petarung berusaha melukai punggung lawan dengan daun berduri yang mereka pegang. Wasit akan menentukan kapan pertarungan berakhir. Dan, walau punggung petarung akan berdarah-darah, acara ini sungguh jauh dari kesan kekerasan. Aroma tawa dan saling ejek mewarnai segenap acara.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY Merekam pertandingan perang pandan di Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali, dengan aneka alat modern dalam busana tradisional.
Kare-karean yang berlangsung pada 4 Juli lalu di Tenganan Barat walau hanya berlangsung selama sekitar dua jam saja sungguh menarik perhatian begitu banyak turis lokal ataupun manca negara. Bahkan Mario Blanco, putra pelukis Antonio Blanco pun terlihat di antara penonton. (Arbain Rambey)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com