Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pariwisata Ingin Bali Tetap Stabil

Kompas.com - 05/08/2015, 18:17 WIB
DENPASAR, KOMPAS - Terkait dengan aktivitas Gunung Raung, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta agar penanganan informasi dari pusat krisis dampak erupsi gunung itu lebih akurat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Menurut Arief, pusat krisis di Ngurah Rai ke depannya harus bisa menyajikan informasi lengkap jam-jam penerbangan datang dan pergi sehingga calon penumpang terutama wisatawan asing bisa mengetahui jadwal yang akurat. ”Ini penting karena Bali adalah pariwisata utama di Indonesia,” katanya saat mengunjungi Ngurah Rai, Selasa (4/8/2015).

Ia berharap koordinasi semua pihak, baik bandara, pemerintah Bali, maupun pelaku pariwisata, dapat meningkatkan akurasi informasi. Arief memberikan contoh, jika terjadi kembali penutupan, semaksimal mungkin memberikan informasi akurat mengenai jadwal penerbangan dan alternatifnya, apakah bisa ditempuh ke bandara selain Ngurah Rai, seperti ke Bandara Internasional Lombok, hingga alternatif jalan darat dan laut.

”Kami berupaya memprioritaskan promosi wisata Bali agar stabil. Tidak ada yang bisa memprediksi arah angin saat bencana alam seperti ini,” ujarnya.

Berdasarkan perkiraan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, potensi wisatawan yang hilang sejak terdampak sekitar sebulan, sekitar 30.000 orang. Pariwisata Bali yang terkena itu di antaranya adanya pembatalan pemesanan kamar hotel, obyek wisata sepi, dan sepinya pasar oleh-oleh. Rata-rata, wisatawan asing bisa mengeluarkan biaya per orang 3.000 dollar Amerika Serikat.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniarta mengatakan, pihaknya memang belum mendata secara akurat dampak dari buka-tutup Ngurah Rai, khususnya sebulan ini. Begitu pula General Manager Angkasa Pura Ngurah Rai Trikora Harjo. Ia berjanji akan memperbaiki koordinasi dan menyajikan informasi lengkap dan akurat. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com