Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmat Mandi ala Timur Tengah

Kompas.com - 12/08/2015, 10:28 WIB
MANDI yang satu ini memang nikmat. Namun, jangan bayangkan mandi, ritual membersihkan diri. Mandi yang dimaksud adalah nasi mandi, kuliner khas Timur Tengah. Olahan khas ini cukup mudah dicari di Jakarta. Namun, jika ingin bertualang kuliner Timur Tengah dengan suasana berbeda, cobalah ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Puncak, kawasan yang terdiri atas tiga kecamatan, yakni Ciawi, Megamendung, dan Cisarua, amat dikenal oleh bangsa Timur Tengah. Tidak percaya? Jika suatu saat pergi ke Timur Tengah, yakinlah salah satu orang yang akan ditemui mengenal Indonesia, terutama keindahan alam Puncak.

Di wilayah Warung Kaleng atau Pasar Cisarua, banyak ditemukan fasilitas penukaran uang riyal, bahkan deretan toko penyedia produk bahan makanan, minuman, dan wewangian Timur Tengah. Di antara orang yang lalu lalang di sana, banyak yang berkomunikasi dengan bahasa Arab, Persia, atau bahasa lain yang biasa digunakan bangsa Timur Tengah.

Kembali ke kuliner khas, ada restoran pendatang baru yang cukup menarik untuk dicoba di Jalan Raya Puncak Km 85, Cisarua. B’tur menarik mata calon pengunjung dengan sentuhan dinding kayu dan jendela-jendela kaca di bagian depannya serta ruang parkir terbuka cukup lebar. Tak cuma kuliner Timur Tengah, B’tur juga menawarkan menu-menu khas Barat, Asia, dan lokal Indonesia. Di antara restoran penyedia kuliner Timur Tengah, B’tur termasuk di posisi paling atas Jalan Raya Puncak, Bogor.

Bagi yang melaju dari arah Jakarta, jauh sebelum menemukan B’tur, ada Restoran Al Hambra di Jalan Raya Puncak Km 72, Megamendung.

Kedua restoran itu relatif baru beroperasi. B’tur sudah buka sejak 10 bulan lalu, Al Hambra baru beroperasi empat bulan terakhir. Kehadiran keduanya melengkapi sederet restoran
Timur Tengah lain yang lebih dulu ada di Puncak.

Perpaduan

Di B’tur, Selasa (4/8/2015), Kompas mencicipi sajian mandi dajaj atau nasi mandi dengan daging ayam karena daging kambing saat itu tidak tersedia. Ah, sayang sekali, padahal dalam pemikiran ini, apa nikmatnya kuliner Timur Tengah tanpa daging ternak yang bersuara mengembik itu.

Selain itu, dipesan juga roti hobus, dan disempurnakan dengan lemonana, sari lemon dengan daun mint.

Ada beberapa paket makanan, seperti paket sosis, salad, kentang goreng, dan minuman virgin mojito yang menyegarkan. Kedua menu itu merupakan perwakilan kuliner Barat. Lidah ini sedang dipaksa untuk menerima kuliner dari dua kebudayaan yang amat berbeda. Hasilnya? Sukses, makanan dan minuman amblas masuk perut.

Nasi mandi teramat khas karena aroma rempah-rempah yang kuat serta ada kacang-kacang dan kapulaga di dalamnya. Nikmatnya juara.

Untuk roti hobus, mantap banget dicocol ke sambal. Dicocol ke sambal atau saus cabai, hobus yang gurih dan lembut itu terasa enak, apalagi jika jadi teman santap sup atau penyempurna untuk menu shish taouk atau kebab.

Seporsi mandi dajaj, hobus, sausage platter, segelas lemonana, dan virgin mojito untuk berdua itu senilai total Rp 200.000. Jika nafsu makan tidak menggila, menu tadi masih cukup untuk dinikmati tiga orang dewasa atau dua orang dewasa dan dua anak (keluarga).

Selepas makan siang di B’tur, tiada salahnya menikmati suasana Puncak yang sejuk dan aduhai. Jalan Raya Puncak, Selasa itu, macet. Kemacetan yang dulu hanya terjadi saat akhir pekan, kini adalah rutinitas harian. Inilah rezeki sekaligus kutukan bagi Puncak, surga wisata terdekat bagi orang Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Dalam perjalanan turun, ada toko roti Arab Bakery yang mencuri perhatian. Di toko ini, kita bisa melihat proses pembuatan dan mencicipi tamis besar yang bundar, gurih, dan lembut. Roti dengan wijen itu dijual satuan utuh senilai Rp 15.000 di toko yang baru beroperasi belum sebulan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com