Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Bulan Budaya Tampilkan Tradisi NTB yang Nyaris Punah

Kompas.com - 19/08/2015, 09:03 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Beragam kesenian tradisional asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang nyaris punah turut  meramaikan "Bulan Budaya Lombok Sumbawa Carnaval". Acara ini digelar di sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Selasa (18/8/2015).

Acara pawai budaya ini menampilkan beragam kesenian tradisional yang saat ini mulai pudar di masyarakat Lombok di antaranya, tradisi Praja Besunat yaitu tradisi Suku Sasak mengarak anak yang akan dikhitan menggunakan tandu berbentuk kuda dan tradisi Wayang Sasak yang dibawakan oleh Sanggar Wayang Selaparang.

Selain itu, beberapa kesenian tradisional seperti Rimpu Tembe Goli dari Kabupaten Bima, Lu'u Daha dari Kabupaten Dompu, Badumpa dari Kabupaten Sumbawa Barat dan Kolondo Bunti dari Kota Bima ikut memeriahkan karnaval.

Muhaimi, salah satu peserta karnaval yang membawakan kesenian tadisional Wayang Sasak mengaku senang dengan adanya kegiatan karnaval budaya ini. Menurut Muhaimi, seni tradisi seperti Wayang Sasak perlu dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda agar tidak punah. "Harapan saya dengan adanya karnaval ini pemerintah bisa betul-betul mengangkat seni budaya asli NTB," katanya.

Muhaimi melanjutkan, pihaknya telah mencoba melestarikan salah satu budaya Sasak Lombok yang hampir punah ini melalui Sekolah Pedalangan Wayang Sasak yang didirikan di Sesela, Lombok Barat. Melalui sekolah ini, Muhaimi mengajak pemuda kampung dan desa di sana untuk belajar menjadi dalang.

M Arsyad Nur Kholis, salah satu murid sekolah pedalangan mengatakan, wayang sasak dan beberapa seni tradisi yang saat ini mulai redup perlu dijaga kelestariannya sebagai tradisi nenek moyang. "Seni wayang sasak harus dijaga sebagai identitas lokal yang harus dijaga kelestariannya dan harus diketahui generasi muda kita. Salah satunya melalui sekolah pedalangan ini kita berusaha melestarikan kearifan lokal yang ada di pulau ini," kata Kholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com