Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kota Tua di Semarang, Luar Biasa...

Kompas.com - 21/08/2015, 13:38 WIB
BAGI para karyawan, cuti kerja adalah saat yang tepat untuk memulihkan stamina tubuh dan pikiran. Sering kali saat ada masa long weekend, karena keasyikan kerja, jadi lupa merancang acara liburan mau kemana. Sekarang, maukah Anda pergi ke tujuan wisata diluar destinasi wisata biasa, saya memilih: Semarang.

Ternyata Semarang memiliki destinasi wisata heritage yang luar biasa, Anda dapat melakukan kunjungan ke area Kota Tua, yang banyak terdapat bangunan tua sejak zaman penjajahan Belanda. Lalu juga mengunjungi puluhan Kelenteng di Pecinan serta Sam Po Kong. Juga, tentunya wisata kuliner yang fantastis, terkenal enak dan murah.

Untuk menuju Semarang, cukup banyak penerbangan yang tersedia, seperti Garuda, Sriwijaya, NAM, Batik, Lion dan Citilink.

Untuk transportasi selama di kota Semarang, Anda dapat menyewa mobil keluarga atau sepeda motor atau sepeda atau menggunakan transportasi umum seperti angkot dan biskota. Sedangkan untuk hotel tersedia hotel hingga kelas bintang empat, dengan harga mulai dari tiga ratus ribu rupiah, tergantung kepandaian Anda memesan pada waktu yang tepat.

Perjalanan yang dapat saya sarankan adalah perjalanan untuk 3 hari 2 malam (3D/2N) dengan mencakup city tour untuk mengunjungi Kota Lama dan tentunya wisata kuliner untuk mengenal berbagai makanan khas Semarang, serta kunjungan ke tempat membeli oleh-oleh khas Semarang.

Anda dapat melakukan kunjungan ke Kota Lama di Semarang, sebuah kawasan tua yang merekam dengan jelas sejarah masa silam yang merupakan wilayah perjanjian antara Kerajaan Mataram dan VOC pada tanggal 15 Januari 1678. Semarang diserahkan oleh Amangkurat II kepada VOC sebagai pembayaran karena VOC berhasil membantu Mataram dalam menumpas pemberontakan Trunojoyo. Belanda lalu membangun Benteng Vifhoek di Semarang.

Pada Peristiwa Geger Pecinan di tahun 1740 hingga 1743 yang merupakan perlawanan terbesar pada VOC di Pulau Jawa, Belanda membangun fortifikasi pengelililingi Kota Lama. Selanjutnya fortifikasi dibongkar oleh Belanda pada tahun 1824.

Batas-batas wilayah Kota Lama adalah Noordewaalstraat yang kini merupakan jalan Tembok Utara (jalan Merak) di Utara, Oostwaalstraat yang kini merupakan jalan Tembok Timur (jalan Cendrawasih) di sebelah Timur, Zuiderwaalstraat yang kini merupakan jalan Tembok Selatan (jalan Kepodang), dan Westerwaalstraat yang kini merupakan jalan Tembok Barat (jalan Mpu Tantular).

Pusat Kota Lama adalah Taman Srigunting yang di zaman Belanda lebih dikenal sebagai Paradeplein. Juga dapat dijumpai banyak bangunan kantor dan gudang seperti Marba dan Marabunta, Jembatan Berok, kantor Pos,  juga terdapat gereja, seperti Gereja Blenduk dan Gereja St. Yusuf Gedangan, serta dua masjid legendaris yakni Masjid Besar Kauman dan Masjid Kampung Melayu - Layur. Stasiun KA Tawang dan Poncol juga termasuk di dalam Kawasan Kota Lama Semarang. (Sutiono Gunadi)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Escape From Jakarta: Menyusuri Kota Tua di Semarang"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com