Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan Ini, Banjir Dawet di Banjarnegara

Kompas.com - 25/08/2015, 18:03 WIB

KOMPAS.com - Setelah sukses digelar tahun 2013, Festival Serayu Banjarnegara ( FSB ) 2015 hadir untuk kali kedua yang akan berlansung pada 26-30 Agustus 2015. Beberapa kegiatan akan mengisi acaranya seperti Serayu Expo, Pesta Parak Iwak, dan Parade Budaya. Ada pula acara pendukung seperti Banjar Banjir Dawet, Lomba Fotografi, Banjarnegara Bershalawat, dan Kongres Sungai. Seluruh kegiatan akan dipusatkan di Alun-alun Banjarnegara.

Serayu Expo (26 – 29 Agustus 2015), mengambil tempat diStadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara.Serayu Expo menghadirkan pameran produksi Usaha Mikro Kecil menengah, produk pertanian, perikanan, petetrnakan. Selain kegiatan expo, akan diramaikan pula dengan pentas seni yang tidak hanya menampilkan seni tradisional Banjarnegara namun juga seni tradisional dari daerah lain di Jawa Tengah, tidak ketinggalan pentas seni akan meramaikan panggung Serayu Expo 2015.

Banjar banjir dawet (26 Agustus 2015), akan berlangsung di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Dawet ayu telah menjadi trade mark Banjarnegara. Minuman manis dan menyegarkan itu akan di hidangkan gratis bagi wisatawan di tengah perhelatan Festival Serayu Banjarnegara.  Puluhan pikulan dawet akan menyajikan aneka jenis dawet seperti dawet lele, dawet lidah buaya, dawet ubi ungu, dawet ganyong, dan lainnya yang murni hasil kreativitas masyarakat Banjarnegara.

Parak Iwak (30 Agustus 2015), berlangsung Sungai Serayu, Singomerto Banjarnegara. Pesta Parak Iwak merupakan bentuk kesadaran untuk nguri-uri merawat dan melestarikan Sungai Serayu, sekaligus rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gelaran Pesta Parak Iwak akan dikemas secara apik, kreasik, unik dan akrab. Wisatawan dapat ikut dalam kegiatan Parak Iwak, makan bersama serta menikmati hiburan Seni Budaya Banjarnegara.

Gelar Seni (15-21 Agustus 2015), akan digelar di Alun-Alun kota Banjarnegara. Gelaran seni ini untuk mendukung dan memeriahkan HUT RI dan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara. Akan ditampilkan beragam seni unggulan daerah berupa kesenian tradisional, seni kontemporer, dan seni modern yang dikemas dalam satu paket menarik.

Lomba Fotografi (26-30 Agustus  2015), mengambil tempat di Stadion Kolopaking Parakancanggah Banjarnegara. Lomba fotografi berskala nasional akan di elar di Banjarnegara dengan Festival Serayu 2015 sebagai obyek lomba. Beragam event utama dan event pendukung serta sajian pentas seni tradisional, pentas musik yang akan digelar non stop selama Festival Serayu merupakan tantangan bagi penggemar fotografi untuk dapat menampilkan foto terbaiknya dan berkompetisi dalam lomba ini.

Parade Budaya (29 Agustus 2015), akan bertempat di Alun-Alun Banjarnegara pada malam hari dengan tatanan cahaya yang menarik. Parade budaya yang akan di gelar malam hari merupakan berbagai kraeativitas seni dan buadaya yang diangkat dari tradisi Banjarnegara ini akan menjadi satu agenda menarik dalam rangkaian Festival Serayu Banjarnegara. Berbagai tema yang ditampilkan seperti Batik Carnaval, Dawet Ayu, Brenong Kepang, dan lainnya.

Banjarenegara Bershalawat ( 27 Agustus 2015), berlokasi di Alun-Alun Banjarnegara berupa kegiatan ungkapan rasa syukur dan pujian untuk Sang Pencipta yang telah memberikan kemakmuram dan kesejahteraan bagi Banjarnegara dengan kegiatan bershalawat.

Kegiatan andalan Festival Serayu juga menghadirkan Kongres Sungai Indonesia (KSI) pada 29 Agustus 2015 bertema “Merawat Serayu Merawat Peradaban”. Kongres ini akan diikuti para pemangku dari sungai-sungai besar di Indonesia untuk mengisi acara berupa aksi hijau, ekspresi sungai berupa pidato, monalog, pantomim, teather, tari, dan film. Akan ada juga pameran dengan peserta dari BPDAS, Balai Besar Wilayah Sungai, Perguruan Tinggi, LSM, Komunitas Sungai, dan perseorangan.

Kongres Sungai Indonesia (KSI) tersebut merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. Tujuan penyelenggaraanya adalah ingin mengenalkan kembali bahwa sejak dahulu sungai selalu menjadi simpul peradaban dari nenek moyang. Namun demikian, saat ini banyak menemui permasalahan tentang pengelolaan sungai dan air. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tidak adanya regulasi tentang pengelolaan air setelah Undang-Undang Sumber Daya Air dicabut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com