Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Kunjungan Wisatawan, Bali InterFood Festival Digelar

Kompas.com - 28/08/2015, 16:45 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Meskipun nilai tukar dollar menguat atas rupiah, pelaku pariwisata memiliki cara agar sektor pariwisata tidak terpuruk. Cara yang akan dilakukan dengan menggelar Bali InterFOOD Festival pada 3-5 September 2015 di Nusa Dua. Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam konferensi pers di Nusa Dua, Badung, Jumat (28/8/2015).

"Kurs dollar menguat, Bali InterFOOD Festival ini sebagai ajang promosi dengan harapan bisa menopang perekonomian Bali yang mengandalkan sektor pariwisata. Melalui festival ini akan menyampaikan pesan bahwa Bali layak dikunjungi, aman, nyaman dan kaya akan kuliner yang tentunya dicari-cari oleh wisatawan," kata Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Ketua Panitia Bali InterFOOD Festival, Daud Salim menyampaikan bahwa Bali InterFOOD Festival yang diselenggarakan dua tahun sekali dan sudah digelar dua kali ini diharapkan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan mendapatkan kesan baik dan diharapkan ingin kembali lagi ke Bali.

"Kami berharap dengan Bali InterFOOD ini akan memberikan kesan baik kepada wisatawan. Ajang dua tahunan ini akan menghadirkan berbagai pameran kuliner yang akan diikuti oleh pelaku pariwisata terutama pihak hotel yang tentunya nanti akan menyajikan berbagai kuliner yang diinginkan oleh wisatawan. Wisatawan yang sudah ke Bali, kalau pulang dari Bali bisa menyampaikan pesan kepada yang lainnya bahwa Bali banyak sekali kuliner yang tersedia, tidak hanya obyek-obyek wisatanya saja," kata Daud Salim.

Bali InterFOOD Festival yang digelar selama 3 hari ini juga akan digelar pameran Bali Coffee, Bali All Packaging dan Bali Wine&Spirits. Tujuh panggung akan melengkapi ajang dua tahunan ini dengan berbagai kompetisi yang sudah disiapkan oleh panitia. Peserta dua tahun lalu sebanyak 30 perusahaan tapi untuk tahun ini mencapai lebih dari 100 perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com