"Pada Kompas Travel Fair 2015, pembelian menurun karena pengaruh perubahan ekonomi. Rupiah melemah menjadi penyebab turunnya daya beli," kata Outbond Tour Supervisor Golden Rama, Raymond S. Lim saat ditemui di sela-sela acara Kompas Travel Fair 2015, Jakarta Convention Center, Minggu (30/8/2015).
Perubahan kebijakan pemerintah untuk menggunakan angka rupiah dalam penjualan juga turut berpengaruh. Raymond mengatakan penulisan angka dalam rupiah mempengaruhi psikologis para calon pembeli. "Ketika melihat paket wisata dalam nilai rupiah kan nolnya banyak. Jadi takut duluan mereka," katanya.
Pengaruh kurs rupiah yang melemah itu salah satunya mempengaruhi harga tiket penerbangan. Manager Service Team Smailing Tour, Widya Tamara menjelaskan promo yang ditawarkan oleh maskapai tidak terlalu berbeda jauh dengan harga di luar pameran. "Kalau dari harga promo penerbangan kurang greget ya karena kurs sedang jelek," kata Widya.
Dia melihat pengunjung Kompas Travel Fair tahun ini berkurang dibandingkan pada tahun 2014. Pihaknya, lanjut Widya, memiliki target transaksi sebesar Rp 7,5 miliar. Namun dalam dua hari penyelenggaraan pameran, Smailing Tour baru bisa mencapai target sebesar 45 persen. "Hari Jumat baru 30 persen, pengunjung yang booking paket baru sekitar 500 orang," katanya.
Franky menambahkan, pengunjung yang datang ke Kompas Travel Fair 2015 sudah melebihi perkiraan. Sementara angka penjualan sudah naik 40 persen dari tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.