Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisatawan ke NTB Terus Meningkat

Kompas.com - 16/09/2015, 09:28 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi itu sampai dengan September 2015 telah menembus angka 1 juta orang. "Rata-rata didominasi wisatawan Australia dan Malaysia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Muh Faozal di Mataram, Selasa (15/9/2015).

Menurut dia, angka kunjungan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke NTB, masih terus bergerak naik. Bahkan, Faozal memperkirakan jumlahnya akan menembus 2 juta orang pada akhir tahun 2015. Pasalnya, tren angka kunjungan wisatawan ke daerah ini terus meningkat, terlebih lagi sejak Juni, Juli, Agustus hingga September ini.

"Kita optimis, target kunjungan 2 juta wisatawan bisa tercapai di tahun ini, karena di beberapa hotel termasuk di tiga gili sudah penuh tamu yang akan menginap," ujarnya.

Untuk menghitung dan mengecek secara pasti jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke NTB itu, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), mengingat otoritas dan kewenangan pendataan ada pada lembaga tersebut.

KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA Sejumlah meriam peninggalan Belanda di halaman kompleks Istana Kesultanan Bima atau Museum Asi Mbojo, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/6/2015).
"Jadi selain tingkat hunian hotel, kami bersama BPS juga memantau arus wisatawan yang datang ke NTB melalui beberapa pintu masuk, seperti bandara, pelabuhan, tiga gili (Trawangan, Air dan Meno), dan kawasan wisata Senggigi," jelasnya.

Faozal menuturkan, selama ini arus wisatawan melalui pintu-pintu masuk tersebut kurang terpantau, karena memang selama ini dalam melakukan pendataan hanya berpatokan pada tingkat hunian kamar hotel. Padahal, selain tingkat hunian hotel, banyak wisatawan yang datang ke NTB tidak selalu menginap, melainkan hanya datang sehari kemudian kembali pergi, seperti kapal-kapal yang melalui Bali menuju ke kawasan tiga gili.

"Kita tidak ingin berpatokan hanya kepada tingkat hunian hotel, tetapi arus wisatawan melalui pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara juga jangan dilupakan," katanya.

Selain itu, untuk mencapai angka kunjungan wisatawan hingga 2 juta orang, pihaknya terus melakukan pembenahan baik melalui promosi dan pemasaran yang dilakukan secara intens dan berkualitas, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk, melakukan penataan berbagai destinasi yang ada terus di lakukan.

Salah satu bentuk upaya menggenjot kunjungan wisatawan tersebut, yakni menggalakkan kegiatan promosi dan pemasaran. Dalam hal ini, melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).

KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA Tradisi Praje Besunat dari masyarakat suku Sasak Lombok meriahkan carnaval bulan budaya Lombok Sumbawa. Acara digelar di sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Selasa (18/8/2015).
Bahkan, untuk kegiatan promosi dan pemasaran tersebut, menurut Faozal, pemerintah provinsi menganggarkan melalui APBD sebesar Rp 5 miliar kepada BPPD. Alokasi dana itu di lakukan dalam dua tahap, untuk tahap pertama Rp 2,5 miliar dan tahap kedua tahun dianggarkan lagi Rp 2,5 miliar dari APBD Perubahan.

Karena itu, mantan Kepala Museum NTB ini optimistis angka kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri bisa menembus 2 juta orang pada tahun 2015. Mengingat sejumlah agenda dalam rangka mendorong tingkat kunjungan wisatawan datang ke NTB terus dilakukan pemerintah daerah, salah satunya Bulan Budaya Lombok Sumbawa 2015 yang sudah dilaksanakan sejak Agustus dan akan berakhir pertengahan September ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com