Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulut Dorong Pengembangan Pariwisata Bahari

Kompas.com - 24/09/2015, 16:03 WIB
MANADO, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus mendorong pengembangan pariwisata bahari karena Sulut memiliki potensi alam yang besar dan menjanjikan daya tarik bagi wisatawan.

"Sulut yang berbudaya, berdaya saing, serta sejahtera diharapkan dapat menjadi destinasi pariwisata yang berkelanjutan, dan mampu mengakselerasi pembangunan daerah bagi kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, Happy Korah di Manado, Rabu (23/9/2015).

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Dispar Sulut berusaha mendorong pariwisata bahari di Sulut lebih ditingkatkan karena mampu meningkatkan perekonomian daerah.

Dia mengatakan potensi dan keunggulan pariwisata bahari di Sulut cukup banyak, apalagi Sulut berada pada posisi geografis yang strategis di bibir Pasifik.

Selain itu, menurut Happy, Sulut memiliki obyek wisata yang tersebar di 15 kabupaten serta kota di mana 13 di antaranya merupakan daerah dengan potensi wisata bahari.

Kompas.com/Ronny Adolof Buol Sejumlah wisatawan asing saat berkunjung di desa wisata Bahoi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Tempat yang terkenal, di antaranya Bunaken merupakan kawasan yang meliputi lima pulau dan daratan pesisir utara dan selatan yang memiliki beragam keunikan, seperti lokasi selam, hutan bakau, dugong, burung, pulau ular, pendakian gunung, dan pantai pasir putih serta kuliner.

Selain itu, lanjut Happy, Lembeh berada di lokasi selam dan pantai serta pelabuhan samudera, Mahangetang yakni gunung api bawah laut dan lokasi selam serta pantai. Sepanjang pantai utara dan selatan daratan Sulut memiliki pantai indah, baik pasir putih maupun hitam.

Selain itu, Sulut didukung oleh obyek wisata alam, danau, hutan, sungai, keragaman seni budaya tiga etnis, yakni Minahasa, Nusa Utara, dan Bolaang Mongondow.

Dia mengatakan wisata kuliner yang terkenal karena kelezatan dan keunikannya akan mendukung wisata bahari di Sulut.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Warga bersiap menangkap ikan yang sudah terkurung di sami saat Festival Mane'e digelar di Pulau Intata, Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu, 7 Mei 2015.
Kearifan lokal "Mapalus", "Mapaluse", "Moposad", dan semboyan "Torang Samua Basudara", masyarakat yang ramah dan terbuka akan membuat pertumbuhan industri jasa pariwisata yang menunjukkan tren positif.

Oleh karena itu, sambung Happy, pemerintah meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata untuk meningkatkan arus kunjungan wisata, perekonomian daerah, pendapatan masyarakat, serta berwawasan lingkungan. "Mengembangkan pemasaran pariwisata yang unggul, efektif, dan bertanggung jawab," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com