Menurut William, sajian kenegaraan harus bagus, berkarakter, tidak njelimet, mudah diterima masyarakat global, dan tentunya enak. Banyak sekali masakan Nusantara yang dapat diandalkan selama disajikan dalam kemasan baik dan dimasak dengan proses yang berkualitas.
”Ada banyak contoh yang bisa disajikan, seperti asinan jakarta, soto ayam, sup jagung, ikan pindang serani, dan masih banyak lagi,” kata William yang datang ke Istana bersama timnya, pekan lalu.
Selama ini, kata William, belum ada format tentang sajian kenegaraan. Salah satu ciri khas sajian Indonesia yang layak diformalkan adalah bentuk tumpeng. Tumpeng dapat dicetak dalam berbagai ukuran dan menu. Menurut dia, bentuk kerucut tumpeng sangat khas Indonesia dan belum pernah dia menemui itu di negara lain. ”Sajian kenegaraan harus memberi kesan, harus ada format yang jelas,” ujarnya.
Adapun sebagai bentuk penghormatan, sajian makanan dapat diselipkan menu khas asal tamu negara yang datang ke Istana.
Pekan lalu, William dan timnya blusukan di dapur Istana selama beberapa jam. Dia berpendapat, ada hal-hal yang perlu diperbarui, di antaranya melengkapi peralatan dapur. Namun, karena bangunan Istana termasuk cagar budaya, perbaikan harus hati-hati. (NDY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.