Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Korea untuk Dunia

Kompas.com - 02/10/2015, 13:24 WIB
KOSMETIK dari Korea tak diragukan lagi nama dan kualitasnya, tidak terkecuali bagi para perempuan Indonesia. Sebut saja salah satu merek kosmetik asal Korea di mesin pencari pasti ada ulasannya untuk setiap jenis kosmetik. Nah, salah satu grup perusahaan kosmetik yang terkenal di Korea, AmorePacific, tahun ini merayakan ulang tahun yang ke-70. Jadi, wajarlah apabila memang terkenal di kalangan para perempuan.

Untuk menandai usianya yang tak muda lagi, AmorePacific mengumumkan perusahaannya menjadi great global brand company. Bukan hanya di Asia, mereka juga ingin merangkul semua wanita di seluruh dunia. Grup perusahaan kosmetik yang cukup besar di Korea ini mengeluarkan merek produk kosmetik, seperti Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Innisfree, dan Etude. Untuk Indonesia, mereka baru memasukkan produk Laneige sejak tahun 2012, dengan target pasar wanita usia 35 tahun ke atas.

”Selama 70 tahun, kami berkembang menjadikan dunia lebih cantik sesuai dengan misi kami, Asian Beauty Creator. Ke depan, kami mengembangkan bisnis global dan menuju masa depan menjadi great global brand company dengan fokus pada tiga pilar, yaitu kualitas, CSR, dan investasi sumber daya manusia,” kata Chairman and CEO AmorePacific Suh Kyung-bae di acara konferensi media global, Seoul, Korea Selatan, Rabu (9/9/2015).

Untuk kualitas produk yang lebih terjamin, pilihannya jatuh pada bahan alami, terutama ginseng dan teh hijau. Dukungan bahan teh hijau dibuktikannya dengan kebun teh di Pulau Jeju yang dimulai sejak tahun 1980.

Sebagai perusahaan yang terus berkembang, sumber daya manusia juga menjadi aset yang paling berharga. Hingga kini, semua grup perusahaan mempekerjakan 13.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 20 persen karyawan adalah perempuan.

Sementara untuk penjualannya, pasar terbesar masih di Korea, dengan tambahan penghasilan dari wisatawan Tiongkok yang datang ke Korea. Penjualan secara daring (online) dan toko Aritaum yang tersebar di Korea juga menyumbang angka penjualan perusahaan kosmetik tersebut.

Tahun lalu, AmorePacific membukukan penjualan 4.711 miliar won Korea (KRW) atau setara dengan Rp 58,22 triliun. Pertumbuhan angka penjualan setiap tahun mencapai 21 persen. Dari angka penjualan tersebut, 17,6 persen merupakan pasar luar negeri yang sebagian besar didominasi dari Tiongkok, yaitu 56 persen, sedangkan Asia 32 persen.

Lembaga riset

Untuk mengetahui kebutuhan para wanita dalam menjaga kecantikannya, AmorePacific mendirikan lembaga riset dan pengembangan (R&D Center). Bukan hanya di Korea, lembaga penelitian juga didirikan di Tiongkok, Perancis, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

KOMPAS/SUSIE BERINDRA Green Tea Ice Cream menjadi salah satu menu favorit pengunjung di Osulloc Tea Museum, Jeju, Korea Selatan.
Peneliti di R&D Center AmorePacific, Kim Joo-yeon, mengajak peserta konferensi media global berkeliling ke Seongjigwan dan Mizium. Gedung Seongjigwan dibangun tahun 1992, lalu untuk pengembangan penelitian dibangunlah Mizium tahun 2010.

Sebuah tempat penelitian yang sangat terbuka, hanya dibatasi kaca-kaca ruangan sehingga pengunjung bisa melihat yang dikerjakan para peneliti. Selain itu, gedung juga dilengkapi perpustakaan dan beberapa ruangan kecil yang bisa dipakai untuk berdiskusi.

Di Mizium, yang dirancang arsitek ternama asal Portugal, Alvaro Siza, pengunjung bisa menemukan beberapa karya seni yang cukup menarik. Misalnya, ada instalasi ratusan lampu bunga yang membentuk piramida terbalik yang dinamakan Uno Lumino karya U Ram Chose.

”Di sini, kami mengundang beberapa konsumen untuk mencoba produk baru dan mengetahui apa saja kebutuhan mereka. Konsumen yang dipilih dari berbagai jenis kulit wajah. Kami memantau perkembangan kulit konsumen ketika memakai sebuah produk baru,” ujar Kim.

Kim mencontohkan, keinginan dan kebutuhan wanita Asia dengan wanita Eropa atau Amerika Serikat berbeda. ”Wanita di Korea membutuhkan produk yang bisa menyamarkan bekas jerawat atau wanita Asia ingin wajahnya lebih putih. Adapun wanita Eropa menginginkan wajah yang lebih sehat,” kata Kim.

Dalam satu tahun, lembaga riset ini bisa mempunyai 400 jenis proyek untuk produk kecantikan, mulai wajah sampai perawatan tubuh. Ratusan proyek itu dikerjakan sekitar 500 peneliti. Salah satu bagian di lembaga riset, Cushion Lab, mengembangkan teknologi cushion untuk bedak, yang diakui dunia.

Tak melupakan sejarah

Sebagai perusahaan yang berdiri sejak tahun 1945, tentunya AmorePacific memiliki banyak sekali varian produk. Untuk tetap mengingat sejarah berdirinya perusahaan, mereka membangun AmorePacific Museum of Art yang berada di kawasan Osan, Gyeonggi, Korea Selatan. Mereka memajang semua produk kecantikan mulai dari tahun 1945 sampai sekarang. Selain itu, sejarah pendiri juga ditampilkan dengan cantik di Story Garden.

KOMPAS/SUSIE BERINDRA Amore Pacific Archive yang berada di kawasan Osan Beauty Campus, Osan, Korea Selatan, memajang produk kosmetik, iklan, dan peralatan kerja karyawan yang digunakan sejak tahun 1945 sampai sekarang.
Sejarah dimulai dari ibu sang pendiri Suh Sung-whan bernama Yun Dok-jeong yang membuka toko Changseong dengan menjual minyak camelia dan aneka kosmetik tahun 1932. Suh kecil tertarik dengan produk yang dihasilkan sang ibu. Dia pun bercita-cita mengembangkan teknologi produk kecantikan untuk wanita Asia.

Keinginan itu diwujudkan dengan mendirikan perusahaan Pacific Chemical yang memproduksi ABC Pomade pada tahun 1945. Lalu, tahun 1964, perusahaan menjual Amore Ladies dari pintu ke pintu konsumen. Dan, tahun 1979 mereka mulai mengembangkan bahan teh hijau yang diambil dari Perkebunan Teh Dosun, Pulau Jeju, Korea Selatan.

Pada tahun 1997, kepemimpinan perusahaan beralih ke generasi ketiga, Suh Kyung-bae. Di era inilah, perkembangan perusahaan semakin pesat dengan bermunculan merek-merek kosmetik baru. Hingga kemudian, tahun 2002, AmorePacific menjadi perusahaan dengan angka penjualan produk kecantikan nomor satu di Korea, yaitu 1 triliun won Korea.
(SUSIE BERINDRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com