Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat "Traveling" bagi Kesehatan

Kompas.com - 23/10/2015, 17:00 WIB

Kompas.com — Traveling merupakan kesempatan bagi kita untuk bersantai dan melepas lelah sementara. Menurut beberapa ahli, traveling baik untuk pikiran, tubuh dan jiwa kita. Inilah alasan mengapa traveling bagus untuk kesehatan kita:

Meningkatkan empati

Menurut Wallace J Nichols, pengarang buku Blue Mind: The Surprising Science That Shows How Being Near, In, On, or Under Water Can Make You Happier, Healthier, More Connected and Better at What You D, berlibur, terutama di tempat yang dekat dengan air, bisa membantu kita melepaskan emosi dan meningkatkan empati.

"Sering dikaitkan dengan perasaan kagum dan takjub, air dapat meningkatkan empati dan gairah kita, memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Bagi musisi seperti Pharrell Williams dan ahli saraf, Oliver Sacks, berlibur dekat dengan elemen air merupakan sumber kreativitas," kata Wallace.

Mendapatkan kembali bentuk badan yang diinginkan

Beberapa orang mungkin menganggap liburan bukan kesempatan yang baik untuk berolahraga. Namun, seorang traveler ternyata justru lebih aktif dibanding mereka yang sehari-hari duduk di kantornya saja.

Selain itu, aktivitas di tempat baru, seperti mendaki gunung, bisa juga dicoba. Ada pula beberapa penginapan yang menyediakan pusat kebugaran agar tamu-tamunya tetap fit, meskipun sedang jauh dari rumah.

Menyatu dengan lingkungan baru dan menghilangkan stres

Dr Margaret J King, direktur Center for Cultural Studies & Analysis, mengatakan, traveling memiliki banyak manfaat. Yang paling menonjol adalah menghilangkan stres. Banyak perubahan psikologis yang terjadi saat seseorang berpindah dari rumah atau kantornya ke "tempat ketiga" yang belum diketahui untuk merasakan pengalaman baru.

Dengan kegiatan yang tak terlalu banyak per harinya serta membebaskan diri dari kompleksitas pekerjaan dan hubungan, pikiran seakan di-reset ulang, begitu pula dengan tubuh kita sehingga stres pun hilang.

"Manusia selalu menginginkan hal-hal baru, dan travel menawarkan paket lengkap karena bisa melihat wajah baru, mendengar suara dan pemandangan yang belum pernah dilihat sebelumnya," kata Margaret.

Waktu beristirahat

Kurang tidur yang berkaitan dengan stres dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang memengaruhi kemampuan kognitif dan efisiensi kita. Max Hirshkowitz, Ketua National Sleep Foundation (NSF), mengatakan, liburan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk membayar utang tidur kita. Agar lebih berenergi, NSF menyarankan, kita sebaiknya tidur sekitar tujuh jam per hari.

Meningkatkan mood

Diamond Resorts International dalam sebuah survei yang dilakukan tahun 2014 menemukan bahwa lebih dari tiga perempat responden mengatakan bahwa mereka merasa lebih bahagia jika merencanakan perjalan paling tidak setahun sekali. Psikiater dan juru bicara American College of Emergency Physicians, dr Leigh Vinocur, tidak terkejut dengan hasil survei tersebut.

"Mengambil waktu liburan sendiri ataupun bersama keluarga menurunkan tingkat stres kita, dan melepaskan semua hormon stres yang berakibat buruk bagi kesehatan mental dan fisik kita," kata Leigh. Beberapa hasil studi juga menunjukkan bahwa kenangan bagus saat liburan bisa memberikan kebahagiaan lebih lama bagi kita. (Huffingtonpost)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com