"Dalam satu bulan ada sekitar 300 hingga 350 wisatawan asing yang meminta jasa Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) setempat untuk dipandu menyusuri kawasan selatan Gunung Merapi," kata Ketua Pokdarwis Pranabinangun, Kaliurang, Pakem, Kabupaten Sleman, Christian Awuy, Senin (26/10/2015).
Menurut Christian, wisatawan mancanegara tersebut sangat tertarik dengan sisa-sisa erupsi Gunung Merapi 2010 dan kawasan yang terdampak.
"Namun, mereka tetap di wilayah yang aman. Jadi tidak ada masalah. Setelah erupsi ini, peminatnya malah semakin tinggi, karena dapat melihat secara jelas kerusakan hebat bencana erupsi Gunung Merapi," ungkapnya.
Christian mengatakan, peminat dari wisata alam ini, didominasi wisatawan asing dari Eropa. Terutama Perancis dan Inggris.
Christian memaparkan, biaya yang dikenakan per orangnya dibebankan sebesar 25 dollar AS. Minimal, untuk mendapatkan jasa ini harus berkelompok paling tidak empat orang.
"Jalur yang digunakannya, yaitu dari Sungai Kuning ke utara. Kemudian sampai di daerah Kinahrejo, di kawasan bekas rumah juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, mengambil ke timur. Ketemu Sungai Gendol, kemudian mengikuti jalur ke utara. Ini medium trek. Hanya sampai ketinggian 900 mdpl saja," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk tim pemandunya sudah mempunyai bekal yang cukup. Karena wisata ini sebenarnya sudah sejak 1983.
"Tim pemandu kami ada tiga. Mereka juga sudah mempunyai bekal fasih berbahasa Inggris," ujar Christian.
"Alurnya mulai dari Gandok kemudian Kali Ledok Lutung dan kemudian ke Watu Kemloso (dekat kampungnya Mbah Marijan). Yang sering-sering memang para turis asing mendaki Gunung Merapi sisi selatan sampai ketinggian sekitar 900 mdpl," kata Dhany.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.