"Ada empat titik yang sudah diajukan. Semuanya berkaitan dengan pantai. Potensinya luar biasa," kata Suhartoyo, Asper Kepala Kelompok Pemangku Hutan wilayah Kedu Selatan, Jumat (30/10/2015).
Setelah masyarakat mengajukan proposal pembukaan wisata pantai, pihak Perhutani lantas mengkajinya. Jika memang layak dikembangkan, maka akan dibangun bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Pemangku Hutan (LPMH).
Desa yang mempunyai potensi wisata bagus juga bisa diberi kewenangan mengurus wisata. Menurut Hartoyo, wilayah yang berada di dalam lahan konsesi bisa dikerjasamakan untuk tujuan wisata.
"Kalau buat jalan bisa, semua ada teknisnya. Tapi, semua masih pada proposal," tambahnya.
Anggota Perhutani lainnya, Hanafi menambahkan, hingga akhir bulan November 2015 beberapa pantai baru yang dibuka di atas lahan konsesi Perhutani sudah menghasilkan laba. Ia memprediksi pemasukan bersih hingga akhir tahun mencapai Rp 2 Miliar.
"Sekarang tiket saja sudah 1.06 miliar. Nanti akhir bisa tahun 2 M. Pembangiannya nanti Perhutani 30 persene, sisanya LMDH 70 persen," tambah Hanafi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan warga yang ingin membuka lahan wisata baru untuk bekerja bersama-sama. Pihaknya juga menyarankan untuk proaktif bekerja sama dengan dinas pariwisata serta instansi lainnya.
"Kalau Anda punya wilayah bagus, tapi nggak punya uang, ya gerak. Jangan duduk. Undang investor, jangan dipikir sendiri. Harus dikerjakan bersama-sama," sarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.