Selama ini daerah yang mempunyai wisata religi hanya sekadar sebagai tempat ziarah semata, tanpa mempertimbangkan pelayanan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Prasetyo Ariwibowo di Semarang, Senin (2/11/2015).
"Di Demak misalnya, ada wisata religi itu seolah dibiarkan. Harusnya orang datang selain berziarah bisa menikmati potensi wilayahnya, itu yang perlu dikemas," kata Prasetyo, kepada KompasTravel.
SDM pemangku kepentingan yang ada di tempat wisata harus diperkuat agar bisa membangun servis yang baik.
"Ke depan, daerah yang ada sekitar wisata religi bisa bangun servis, agar warga biar senang dan nyaman. Selama ini, saya anggap itu belum jadi prioritas," katanya.
Prasetyo pun meminta daerah untuk bisa memaksimalkan potensi wisata religi yang ada. Potensi tidak saja mendatang orang lantas pergi seusai berziarah.
Lebih dari itu, kualitas religi yang ada perlu lebih ditingkatkan, misalnya melalui paket wisata.
"Saya berharap ada wisata baru, misalnya wisata syariah. Menjadi wisata syariah dengan penerapan servis yang baik," katanya.
Sejauh ini beberapa daerah menerapkan wisata religi. Di Kabupaten Demak misalnya ada Wisata Religi Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga; Kabupaten Kudus dengan Masjid Menara, Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria, serta di beberapa daerah lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.