Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Alam Pantai Seger Lombok Tengah

Kompas.com - 10/11/2015, 15:08 WIB
SATU jam saja berada di Pantai Seger, Lombok Tengah membuat saya terpesona akan dinamika alamnya. Indah, itu pasti.

Pantai Seger merupakan bagian dari kawasan wisata Mandalika di Lombok Tengah bagian selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kawasan ini sebenarnya juga berada di satu garis pantai Kuta Lombok.

Bersyukur, akhirnya saya dapat menyaksikan sendiri keindahan kawasan Pantai Seger ini kemarin menjelang petang, sebelum menuju ke Bandara Internasional Lombok untuk pulang ke Jakarta.

Kawasan Pantai Seger yang saya kunjungi termasuk kawasan yang cukup sepi pengunjung petang itu. Kemungkinan karena kawasan ini berdekatan dengan bagian pantai yang diperuntukan untuk tamu Novotel Lombok Resort and Villas, saya sendiri tidak mencari tahu lebih banyak karena waktu yang terbatas.

Yang ada di pikiran saya adalah sebagai warga negara yang baik dan setidaknya untuk membantu wisata daerah, serta menghormati privasi para turis asing yang menikmati pantai, baik dengan berjemur, berenang dan berendam di kehangatan air laut petang itu, saya segera mempercepat merekam kecantikan Pantai Seger dan bergegas menjauh menuju Bukit Seger.

Tidak berapa lama sebelum menuju sisi lain pantai, terdapat jembatan dari bambu yang tidak terawat. Nah di sekitar jembatan itu ada beberapa wisatawan lokal yang juga menikmati keindahan pantai dan mengabadikan kunjungan mereka, terutama di sekitar tugu Putri Mandalika.

Tugu Putri Mandalika ini memang terkait dengan legenda masyarakat Sasak Lombok Tengah yang sangat terkenal. Masyarakat mengenangnya sekarang dengan festival tahunan Bau Nyale (menangkap cacing laut). Menangkap cacing laut di Pantai Seger memang menjadi agenda tahunan sekitar bulan Februari hingga Maret. Festival ini juga ramai memancing minat wisatawan untuk menyaksikannya. (Andre Jayaprana)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Dinamika Alam Pantai Seger Lombok Tengah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com