Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Plastik Jadi Kendala Pariwisata Flores

Kompas.com - 24/11/2015, 15:45 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Sampah plastik menjadi sorotan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik bagi pengembangan pariwisata Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pulau Flores masuk dalam pengelolaan destinasi pariwisata melalui tata kelola terpadu atau Destination Management Organization (DMO) Kementerian pariwisata.

Salah satu yang harus gencar dilakukan adalah membebaskan Pulau Flores dari masalah sampah plastik. Hal ini disampaikan Pelaku Pariwisata Flores di Manggarai Timur, Fransisco Huik De Rosari kepada KompasTravel di Mbolata Cottage, Kelurahan Watu Nggene, Kota Komba, Selasa (24/11/2015).

Fransisco menjelaskan, sarana infrastruktur listrik, jalan, air bersih, pengelolaan sampah plastik, lingkungan hijau sangat utama dalam pengembangan pariwisata yang sangat disukai oleh wisatawan mancanegara dan domestik.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis berwisata di pantai Mbolata, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Sampah plastik harus dikelola dengan baik, di lingkungan masyarakat maupun di pantai-pantai yang selalu dikunjungi agar bebas dari sampah plastik. Bahkan sampah plastik di sepanjang jalan transflores harus dibersihkan," katanya.

Menurut Fransisco, Pulau Flores harus bebas dari sampah plastik, apalagi wisatawan sering mengunjungi obyek-obyek wisata yang sangat indah. "Mari kita sama-sama bekerja untuk membersihkan sampah plastik di Pulau Flores," ajaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com