"Spiritnya adalah nasionalisme," kata pelaku pariwisata Ida Bagus Sidharta di Denpasar, Selasa (24/11/2015).
Menurut dia, kewajiban menggunaan rupiah dalam setiap transaksi di kawasan NKRI adalah menunjukkan kedaulatan negara.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang menyatakan bahwa kalangan pariwisata harus mematuhi aturan tersebut.
"Tetap harus kami ikuti karena sudah diatur undang-undang," ucapnya.
Mengingat industri pariwisata merupakan bisnis yang melibatkan kalangan internasional, maka ia mengharapkan agar Bank Indonesia memberikan penyesuaian salah satunya terkait kurs tengah.
Selain kurs tengah, pendirian izin infrastruktur berupa tempat penukaran uang atau "money changer" di setiap hotel, diharapkan dipermudah.
"Kami harapkan kalau ada izin 'money changer' dipermudah," ucap mantan Bupati Gianyar itu.
Pihaknya juga mengharapkan agar bank sentral tersebut terus menggencarkan sosialisasi agar apabila ada permasalahan, bisa diatasi.
"Kami minta keringanan manakala ada anggota kami yang belum ada 100 persen itu tidak ada maksud melanggar. Ini perlu dibina dan jangan langsung dipidana," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.