Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2015, 11:09 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

BULELENG, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana menegaskan bahwa pemerintah tidak setuju dengan konsep wisata Syariah yang saat ini menjadi perbincangan hangat terutama di Bali.

Hal ini disampaikan saat berkunjung di destinasi wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Jumat (27/11/2015). "Kami dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tidak ingin mengembangkan wisata syariah di Bali," kata Pitana.

"Di Bali kan banyak tamu wisata dari berbagai bangsa, berbagai etnik dan berbagai agama," sambungnya.

Pariwisata Bali selama ini tetap konsisten menyusun konsep pariwisata berbasis budaya yang condong kepada budaya Bali yang dilandasi dan bernafaskan nilai-nilai tradisional Bali.

Pemerintah lebih mengarahkan pelaku pariwisata menyediakan produk halal agar semua fasilitas dapat dinikmati semua orang tanpa menyertakan embel-embel syariah yang dinilai sensitif bagi sebagian pihak.

KOMPAS.COM/SRI LESTARI Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana di Teluk Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (27/11/2015).
Isu penerapan wisata syariah di Bali disikapi beberapa kalangan yang dengan tegas menolak hal tersebut. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dan BTB Provinsi Bali melayangkan surat ke Kemenpar untuk menolak penerapan wisata syariah di Bali.

Menurut Pitana, yang akan dikembangkan di beberapa daerah adalah konsep wisata keluarga Muslim yang akan dapat menikmati semua pelayanan dengan level halal tapi bukan konsep syariah. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan wisatawan asing asal negara-negara Muslim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com