Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafe Ini Suguhkan Masakan Bali yang Hampir Punah

Kompas.com - 30/11/2015, 13:26 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kafe Pintu Dapur berdiri sejak akhir Juni 2015 di Jalan Narakesuma Nomor 38, Renon, Denpasar, Bali. Kafe yang buka pukul 11.00-23.00 Wita ini bermula dari kerinduan sang pemilik, Tjokorda Bagus Pemayun, akan masakan lama Bali.

Ia akhirnya menghadirkan hidangan tradisional yang sudah jarang ditemukan. Masakan tempo dulu itu yang akhirnya menjadi hidangan pada daftar menu di Pintu Dapur.

“Dari konsepnya memang lebih ke vintage. Jadi saya ingin mengangkat lagi makanan-makanan yang sudah tidak dijual lagi. Makanan di desa yang sering disuguhkan untuk orang ngayah,” kata pria yang biasa disapa Cok Bagus ini, yang menjalankan usaha bersama sang adik, Cokorda Istri Shara Devita Jasmine Pemayun.

Nasi Sager Pintu Dapur menjadi satu di antara hidangan yang ada di tempat ini. Namanya mungkin masih asing di telinga anak muda perkotaan. Maka dari itu, Cok Bagus ingin masakan khas di desa bisa ditemukan di kota.

“Ini makanan yang biasa saya dapat di pura. Karena tidak ada yang jual, jadi saya coba untuk buat di sini. Isinya sager yang terbuat dari parutan kelapa yang dibakar, gerang yang dirajang, dan bumbu Balinya,” ujar Cok Bagus kepada Tribun Bali belum lama ini.

Satu porsi Nasi Sager Pintu Bali dihargai Rp 22.000. Selain berisi sager, ada tambahan sayur urap, telur dadar, dan sambal bawang khas Bali yang disajikan di atas wadah dari nampan enamel dan dilapisi daun pisang.

Ada juga Nasi Pindang Bakar Pintu Dapur. Menggunakan ikan pindang yang disuwir kecil-kecil lalu dicampur dengan nasi putih.

Ditambah dengan bumbu-bumbu spesial lainnya untuk memperkaya rasa. Nasi yang sudah tercampur dengan pindang kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dibakar.

Aroma khas daun pisang yang dibakar menambah rasa dari hidangan ini. Rasanya gurih dan nikmat, apalagi ditambah dengan sambalnya.

mi goreng
Mi goreng bumbu bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

“Kami juga punya Mie Goreng Bali. Kebanyakan orang-orang nyari mi goreng pasti nyarinya yang Chinese food. Tapi saya ingin ini saya bikin mi goreng tapi pakai bumbu Bali yang dirajang,” jelas Cok Bagus.

Mie Goreng Bali disajikan dengan wadah yang unik. Bentuknya menyerupai penggorengan mini dengan pegangannya.

Hidangan ini dilengkapi kerupuk dan telur dadar. Rasanya lezat dan cukup unik karena masih jarang ditemukan pemakaian bumbu Bali pada mi goreng.

Bernostalgia melalui masakan lama memang mengasikkan. Seakan mengenang cita rasa akan masakan dari leluhur yang mulai terlupakan. Mengisi kerinduan untuk menikmati sajian tempo dulu dengan tampilan sederhana namun dengan rasa yang istimewa.

Kapasitas yang dimiliki Pintu Dapur dapat menampung sekitar 50 pengunjung, di indoor dan outdoor. Suasana menyantap hidangan makin nikmat dengan iringan lagu-lagu bergenre folk yang syahdu.

Selain masakan desa yang mulai terlupakan, Pintu Dapur juga menyajikan hidangan western yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Mulai dari appetizer, main course, dan dessert lengkap disajikan di kafe ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com