Sementara itu secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari hingga Oktober 2015 sebanyak 8.017.589 wisman atau tumbuh 3,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.755.616 wisman.
Seperti termuat dari siaran pers, pertumbuhan wisman pada Oktober 2015 mengalami sedikit perlambatan dari target yang ditetapkan sebesar 900.000 wisman, namun demikian capaian wisman dalam sepuluh bulan (Januari-Oktober) tahun ini hampir mendekati target yang ditetapkan sebesar 8,1 juta wisman.
Pada Januari-September 2015 target kunjungan wisman ditetapkan sebesar 7 juta wisman, sementara realisasi capaian sebesar 7,2 juta wisman atau mencapai 103 persen sedangkan target pada Oktober-Desember 2015 sebesar 3 juta wisman (Oktober 900 ribu, November 1 juta, dan Desember 1,1 juta) terealiasi pada Oktober sebesar 28 persen.
Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan, kunjungan wisman bulan Oktober 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni dari Mesir sebesar 47,05 persen, Inggris 28,04 persen, Bahrain 23,48 persen, Arab Saudi 18,64 persen, dan Amerika Serikat 16,35 persen.
Sedangkan secara secara kumulatif Januari-Oktober 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni; Mesir 22,48 persen, Tiongkok 18,85 persen, Inggris 15,38 persen, India 10,38 persen, dan Jerman 7,35 persen.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengisyaratkan perlu kerja keras untuk mencapai target dalam tiga bulan terakhir (Oktober-Desember) tahun ini karena pada periode tersebut saat semua pintu masuk, terutama great Bali, great Jakarta, dan great Batam, mengalami peak seasons dengan pertumbuhan diproyeksikan mencapai dua digit.
“Capaian kunjungan wisman pada Januari-Oktober 2015 sudah mendekati target yang ditetapkan 8,1 juta wisman. Hingga akhir Desember 2015 target 10 juta wisman optimis akan terlampaui,” kata Menpar Arief Yahya.
Sejumlah event di sejumlah destinasi utama (great Bali, great Jakarta, dan great Batam) yang berlangsung pada Oktober, November, dan Desember diharapkan akan menarik lebih banyak lagi wisman ke Indonesia. Begitu pula event yang digelar di destinasi dekat perbatasan atau sebagai border tourism diharapkan akan banyak menarik wisman. (Biro Hukum dan Komunikasi Publik)