Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Wisata Efektif melalui Cerita Anak

Kompas.com - 16/12/2015, 12:44 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti pada Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), Baiquni, mengemukakan daerah perlu memanfaatkan cerita anak sebagai media efektif untuk mempromosikan destinasi wisata.

"Melalui cerita anak kisah-kisah yang berhubungan dengan destinasi wisata akan mudah diingat dan disebarluaskan," katanya di Yogyakarta, Selasa (15/12/2015).

Ia menilai hingga saat ini promosi wisata masih dilakukan dengan metode konvensional. Penciptaan sebuah kisah atau mitos terkait obyek wisata tertentu ke dalam cerita anak yang dulu kerap dilakukan, kini sudah berangsur ditinggalkan.

Padahal unsur mitos sejak dahulu hingga saat ini masih terbukti menjadi salah satu daya tarik yang efektif bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah tertentu.

Menurut Baiquni, pemerintah daerah bersama para pengelola obyek wisata perlu menginventarisasi kisah atau mitos menarik yang berkaitan dengan destinasi wisata untuk dijadikan cerita anak. "Tentu mitos itu tidak harus sesuatu yang aneh-aneh," katanya.

Pembuatan cerita anak yang memuat legenda suatu destinasi wisata tidak harus disusun seperti buku sejarah, melainkan perlu dibangun dengan kreativitas yang mampu memunculkan inspirasi bagi anak-anak atau masyarakat luas untuk mengunjungi daerah atau obyek wisata tertentu.

"Banyak negara-negara lain seperti di Korea yang memanfaatkan cerita anak sebagai sarana promosi wisata," ujar Baiquni.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN Anak-anak bermain lumpur sembari belajar di Community Learning Centre di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu, antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Pande Made Kutanegara mengatakan penciptaan mitos terhadap suatu obyek di suatu daerah memang efektif memunculkan keinginan masyarakat untuk mendalaminya. "Sebuah mitos juga penting dimunculkan bagi sarana promosi obyek wisata," ungkapnya.

Ia mencontohkan seperti obyek wisata Goa Pindul di Gunungkidul. Pengelola obyek wisata tersebut telah berhasil menciptakan mitos yang berkaitan dengan obyek wisata susur goa tersebut.

"Jadi sesuatu yang belum ada digali menjadi sebuah mitos yang mampu memunculkan daya tarik untuk dikunjungi," tambah Pande.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com