"Pada hari biasa, okupansi hotel berbintang hanya 45 persen, sementara okupansi hotel nonbintang 20 persen," kata Sekretaris Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, Selasa (15/12/2015), di Yogyakarta.
Kenaikan okupansi hotel di DIY terjadi mulai 22 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016. Masa puncak liburan diperkirakan terjadi pada 25 dan 31 Desember 2015 serta 1 Januari 2016.
Meskipun demikian, kata Deddy, wisatawan yang ingin berkunjung ke DIY tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan penginapan. Selain hotel, masih banyak penginapan atau guest house di DIY. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, hingga 2014, jumlah hotel dan penginapan di DIY mencapai 1.138 unit dengan total 20.488 kamar.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi mengatakan, Pemerintah Daerah DIY akan berupaya agar wisatawan tidak hanya mengunjungi obyek-obyek wisata yang sudah kerap didatangi, misalnya Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, dan kawasan Malioboro.
Kawasan wisata lain di Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo juga akan dipromosikan agar turis tertarik berkunjung. "Adanya obyek wisata baru, seperti taman wisata air Jogja Bay di Sleman, kami harapkan bisa menarik lebih banyak wisatawan," kata Imam.
Jogja Bay adalah taman wisata air seluas 7,7 hektar yang dikelola PT Taman Wisata Jogja. Taman wisata ini akan diresmikan pada 20 Desember.
Untuk memudahkan wisatawan mencari informasi wisata, kata Imam, pihaknya membuka posko informasi di Malioboro, Bandara Adisutjipto, dan Stasiun Tugu. (hrs/dra/wie)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.