Sinterklas Hibur Tamu Kecil di Candi Borobudur

Mereka juga membagikan hadiah berupa permen dan alat tulis untuk pengunjung anak-anak. Anak-anak tampak senang dengan aksi Sinterklas itu.

Kepala Unit PT TWCB, Chrisnamurti Adiningrum, menjelaskan Sinterklas yang menyambut wisatawan itu sengaja dihadirkan untuk memeriahkan perayaan Natal 2015 di Candi Borobudur Magelang.

"Sinterklas ini untuk memberikan warna baru pada liburan Natal 2015, anak-anak senang diberi hadiah oleh Sinterklas walaupun cuma permen dan buku," ujar Chrisna di Borobudur Magelang, Kamis (24/12/2015).

Kompas.com/Ika Fitriana Petugas mengenakan kostum sinterklas menyambut wisatawan Candi Borobudur Magelang, Kamis (24/12/2015).

Selain itu, pengelola juga memberikan berbagai fasilitas bagi pengunjung khusus masa liburan Natal dan Tahun Baru 2016. Di antaranya ada hiburan seni tradisional, kirab budaya, kereta dan gajah.

"Masa liburan sejak 19 Desember 2015 sampai 3 Januari 2016 kami memberikan pelayanan tambahan bagi pengunjung, jadi mereka tidak hanya menikmati keindahan candi tapi juga beragam seni tradisional dari masyarakat sekitar Candi Borobudur," paparnya.

Meski liburan, lanjutnya, pihaknya tidak menaikkan harga tiket masuk kawasan wisata bertaraf Internasional itu. Harga untuk wisatawan domestik yakni Rp 30.000 per orang untuk dewasa dan Rp 12.500 per orang untuk anak-anak dan pelajar.

Sedangkan untuk rombongan pelajar ada dispensasi harga. Chrisna menyebutkan, kenaikan jumlah wisatawan sudah terjadi sejak tanggal 19 Desember 2015, sekitar 22.000 orang per hari.

Bahkan tepat pada hari Ibu 22 Desember 2015 jumlah wisatawan mencapai 31.000 orang per hari. Adapun total jumlah wisatawan sampai Rabu 23 Desember 2015 sudah mencapai 140.782 orang.

"Berbeda pada liburan Lebaran, untuk liburan Natal dan Tahun Baru ini mayoritas wisatawan pelajar sekitar 15.000 orang, karena bertepatan dengan liburan sekolah," sebutnya.

Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi candi peninggalan Raja Samaratungga itu mencapai 350-400 orang setiap hari. Rata-rata mereka berasal dari Jepang, China, Malaysia dan Eropa.