Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal Menyapa di Gardens by the Bay

Kompas.com - 29/12/2015, 10:36 WIB
GARDENS by the Bay adalah atraksi wisata yang menjadi bukti dari kemampuan manusia dan pencapaian teknologi untuk mewujudkan visi kota di tengah taman layaknya dicanangkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong agar tempat ini menjadi sarana rekreasi luar ruangan dan ikon Singapura.

Letaknya tidak berjauhan dari hotel yang juga ikonik bagi Singapura, yakni Marina Bay Sands, karena ada bangunan menyerupai perahu di puncaknya.

Yang membuat Gardens by the Bay menjadi sarana wisata yang disarankan adalah lokasinya yang mudah dijangkau oleh bus atau jaringan kereta bawah tanah. Bagi wisatawan yang gemar mendokumentasikan perjalanannya dengan swafoto, tentu saja tempat ini sayang untuk dilewatkan.

Ciri khas Gardens by the Bay adalah pohon-pohon raksasa buatan manusia dengan ketinggian beragam mulai 25 meter hingga 50 meter. Fungsinya cukup banyak, sebagai penampung air, penangkap sinar matahari untuk diubah sebagai tenaga listrik, tidak ketinggalan menjadi tempat tumbuh tanaman yang nantinya menjadi kanopi untuk wilayah di bawah mereka.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Hiasan lampu yang dipasang di areal Gardens by the Bay Singapura merupakan bagian perayaan untuk menyambut Hari Natal, Rabu (2/12/2015). Bertemakan "Christmas Wonderland", tempat wisata pendidikan ini juga bersolek dengan pernak pernik natal tanpa meninggalkan fungsi sesungguhnya, yakni pendidikan ekologi bagi warga dan wisatawan.
Tidak berhenti di sana, ada dua buah kubah besar, yakni Kubah Bunga yang luasnya 1,3 hektar dan tinggi 38 meter yang menjadi tempat bernaung flora dari daerah beriklim kering, misalnya pohon zaitun.

Kubah Awan yang terletak di sampingnya arealnya lebih luas tetapi lebih tinggi, di dalamnya didesain untuk menyerupai kondisi di pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut hingga 3.000 mdpl.

Pengunjung yang masuk kubah yang terakhir ini dimungkinkan untuk menapaki jalan yang ada di ketinggian 42 meter dari permukaan tanah dan bisa mendekati air terjun setinggi 35 meter yang ada di dalam kubah tersebut.

Pengaturan suhu agar sesuai dengan flora yang ada di dalam setiap kubah diatur ketat oleh pengelola Gardens by the Bay.

Sesuai dengan atraksi wisata lainnya di Singapura, Gardens by the Bay adalah tujuan yang bisa didatangi oleh keluarga. Artinya, baik dewasa maupun anak-anak tetap akan terhibur dengan konten yang dijumpai di tempat ini.

Tidak ketinggalan pula informasi yang mendidik tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk kemaslahatan bersama di masa mendatang.

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO Salah satu atraksi dari pasar malam yang diadakan di dalam areal Gardens by the Bay Singapura selama penyambutan kemeriahan Natal, Rabu (2/12/2015). Para pengunjung tempat wisata pendidikan ekologi itu dalam sebulan akan menikmati suguhan lain bertemakan natal.
Untuk memasuki kompleks Gardens by the Bay memang tidak dipungut biaya. Namun, wisatawan dari luar Singapura yang ingin masuk ke dalam kubah, termasuk menapaki jalanan di antara pohon raksasa, harus mengeluarkan uang 33 dollar Singapura. Tarifnya memang sedikit lebih mahal dengan apa yang harus dibayar warga setempat, yakni 25 dollar Singapura.

Bulan Juni tahun lalu, pengunjung Gardens by the Bay sudah mencapai 10 juta orang sejak pertama kali dibuka pada tahun 2012, sementara sepanjang tahun diperkirakan mencapai 6,4 juta orang. Pada November tahun 2015 tercatat sudah ada 20 juta orang yang mengunjungi tempat wisata tersebut.

Bersolek

Tempat ini Kompas datangi pada awal Desember lalu. Saat itu rombongan jurnalis dari Indonesia diundang ke Singapura untuk mengikuti Singapore Media Festival oleh Singapore Tourism Board. Menyambut natal, ada yang berbeda di taman raksasa ini.

Begitu turun dari mobil, satu hal yang menyapa para wisatawan pertama kali adalah jajaran tiang berisi lampu-lampu yang semakin marak terlihat jika matahari tenggelam. Inilah luminaire atau instalasi lampu yang didatangkan langsung dari Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com