Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Efri Yanto, di Sawahlunto, Minggu (27/12/2015), mengatakan dana sebesar itu merupakan belanja langsung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016.
"Seluruhnya digunakan untuk membiayai promosi, infrastuktur pendukung, pembinaan seni budaya, dana stimulus pelaksanaan kegiatan kepariwisataan dan lainnya," katanya.
Seluruh kegiatan tersebut, menurut Efri, dilaksanakan secara bersinergi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota itu nantinya.
Dia menyebutkan angka kunjungan wisatawan ke kota itu hingga Oktober 2015, tercatat sebanyak 650.000 hingga 700.000 kunjungan.
"Berdasarkan data sementara, peningkatan jumlah kunjungan itu dipicu oleh kegiatan-kegiatan besar yang digelar pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, seperti Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa), Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) dan lain sebagainya," ujarnya.
Pada 2016, lanjut Efri, strategi tersebut akan tetap dipertahankan serta diiringi oleh upaya peningkatan kualitas kegiatan meliputi segmentasi dan cakupan peserta.
Dia mencontohkan, seperti kegiatan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) yang juga merupakan kalender tetap bidang kepariwisataan di kota itu, 2016 akan ditingkatkan segmentasinya dan cakupan dari nasional menjadi internasional.
"Kami menargetkan peningkatan kunjungan sebanyak 900 ribu hingga satu juta wisatawan untuk 2016, sebagaimana yang sudah ditargetkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto, Deri Asta, menilai upaya yang dilakukan oleh pihak eksekutif tersebut masih membutuhkan perbaikan-perbaikan pada beberapa kegiatan.
"Salah satunya terkait tantangan yang dihadapi terkait permasalahan status lahan yang cukup menjadi dilema dalam mengembangkan dukungan infrastuktur pendukung pada sejumlah kawasan obyek wisata," ujarnya.
Hal itu membutuhkan kesamaan visi dari seluruh pihak terkait dalam mewujudkan visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya tahun 2020.
"Kondisi tersebut harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak terkait, mengingat makin gencarnya promosi yang dilakukan sejumlah daerah di Sumbar dalam mengangkat potensi pariwisata," tambah Deri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.