Berkat Cipali, Kunjungan Wisatawan ke Kuningan Meningkat

Lihat Foto

Arus mudik kendaraan dua hari menjelang Idul Fitri di ruas tol pantura (Cipali dan Palikanci), Jawa Barat, tersendat sepanjang 42 kilometer, Rabu (15/7/2015). Arus kendaraan terpantau tersendat dari Ciperna (Tol Palikanci) kilometer 205 hingga Majalengka (Tol Cipali) kilometer 163. (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO - ARI PRASETYO)

Permainan tradisional oleh anak-anak di Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Pasiragung merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan.

KUNINGAN, KOMPAS.com - Tempat pariwisata yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengalami peningkatan setelah adanya akses tol Cipali terbukti dengan bertambahnya kunjungan wisatawan yang berlibur setiap akhir pekan.

"Setelah Cipali diresmikan, pariwisata di Kuningan mengalami peningkatan kunjungan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kuningan Teddy Suminar, di Kuningan, Rabu (6/1/2016).

Ia mengatakan untuk peningkatan kunjungan wisatawan, terlihat dari data yang ada, di mana ada peningkatan signifikan.

Begitu juga terlihat dari tingkat hunian hotel yang ada di Kuningan, semuanya mengalami peningkatan saat akhir pekan, apalagi pada hari libur dan masih banyak indikasi lain.

"Indikasi untuk peningkatan pariwisata di Kuningan setelah dibukanya akses tol Cipali itu dari ramainya wisata yang ada dan juga dari hunian hotel yang meningkat," ujarnya.

SENDY ADITYA SAPUTRA Permainan tradisional oleh anak-anak di Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Pasiragung merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan.

Selain itu juga Disbudpar Kuningan terus memperbaiki infrastuktur untuk meningkatkan pelayanan, seperti akses untuk menuju tempat wisata dan juga areal wisata itu sendiri.

"Kami terus perbaiki tempat wisata yang ada untuk melayani para wisatawan, agar bisa kembali lagi," ujarnya.

Sementara untuk pariwisata yang menjadi andalan di Kuningan itu adalah menampilkan panorama alam yang ada, selain itu juga wisata sejarah juga ada. "Kami masih menyuguhkan panorama alam khas pegunungan untuk wisatawan," tambah Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.