Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Canangkan Tahun Infrastruktur Pariwisata 2016

Kompas.com - 13/01/2016, 14:26 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencanangkan Tahun Infrastruktur Pariwisata pada 2016 dengan tujuan menggerakkan perekonomian masyarakat melalui berbagai sektor pariwisata.

"Jateng memiliki banyak potensi wisata yang dapat mengangkat pendapatan asli daerah tapi saat ini sarana dan prasarananya kurang memadai. Kita bangun yang bagus karena kalau pariwisatanya oke akan menarik simpul ekonomi kreatif masyarakat," katanya di Semarang, Rabu (13/1/2016).

Ganjar mengaku sudah mulai mempersiapkan pencanangan Tahun Infrastruktur Pariwisata sejak akhir 2015 dengan memfokuskan pembahasan APBD 2016 pada penambahan anggaran pembangunan infrastruktur di sekitar obyek wisata.

"Persiapan lainnya di bidang pariwisata juga sudah dilakukan seperti menyiapkan paket-paket wisata tidak hanya bersifat umum, tapi juga yang paket wisata minat khusus seperti trekking Merapi, tur ke Dieng, atau live in Karimunjawa," ujarnya.

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Wisatawan melihat prosesi anak-anak bajang yang mengikuti tradisi potong rambut gimbal di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Minggu (2/8/2015). Tradisi potong gimbal sebagai simbol memohon keselamatan itu menjadi atraksi budaya yang menarik wisatawan.
Langkah taktis yang telah dilakukan Ganjar terkait dengan pencanangan Tahun Infrastruktur Pariwisata 2016 adalah mempromosikan Candi Borobudur ke Belanda saat melakukan kunjungan kerja, peresmian Kebun Raya Baturraden seluas 143,5 hektare di Kabupaten Banyumas yang sempat mangkrak selama 14 tahun.

Selain itu, pengaliran listrik selama 18 jam di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, serta peluncuran kawasan Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata.

Potensi pariwisata di Jateng yang menjadi perhatian Ganjar adalah Dataran Tinggi Dieng dan Museum Purbakala Sangiran di Kabupaten Sragen.

Promosi Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah terus menggencarkan promosi sejumlah obyek wisata yang ada di 35 kabupaten/kota sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Jateng pada 2016.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Para wisatawan sedang menikmati Laut Karimunjawa dengan melakukan snorkeling saat mengikuti paket wisata "Let's Go Karimun Jawa" dari PT Pelni ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015). Snorkeling adalah salah satu atraksi yang dapat dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke Karimunjawa.
"Promosi obyek-obyek wisata yang kami gencarkan akan menggunakan 'e-tourism' yang menjadi sebuah tuntutan karena promosinya bisa 24 jam dan jangkauannya luas sampai ke seluruh dunia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Prasetyo Aribowo.

Selain penggunaan "e-tourism" melalui jaringan internet, Disbudpar Jateng juga akan memanfaatkan berbagai bentuk media sosial dan melibatkan berbagai komunitas dengan pertimbangan lebih efisien jika dibandingkan dengan promosi secara konvensional.

Menurut Prasetyo, promosi pariwisata dengan cara konvensional, seperti pameran hasilnya kurang maksimal dan membutuhkan biaya yang besar.

"Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk mempromosikan obyek-obyek wisata yang ada di Jateng pada 2016," ujarnya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Baturraden Adventure Forest, Purwokerto
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, potensi obyek wisata di 35 kabupaten/kota saat ini tercatat 417 lokasi yang terdiri atas 132 lokasi wisata alam, 88 lokasi wisata budaya, 105 lokasi wisata buatan, 21 lokasi wisata minat khusus, dan wisata lain-lain 71 lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com