Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Destinasi Wisata, Kota Lama Semarang Terus Bersolek

Kompas.com - 17/01/2016, 16:33 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Kawasan Kota Lama Semarang terus berbenah dan mempercantik diri sebagai destinasi wisata baru. Sejak diluncurkan pada malam pergantian tahun, kawasan itu mulai berdandan dan bersolek diri.

Pada Minggu (17/1/2016) pagi, seluruh aktivis dan pegiat komunitas yang peduli pada Kota Lama ikut membersihkan seluruh sudut kota tua tersebut. Ada puluhan orang yang ikut membersihkan jalanan dari sampah yang berceceran.

Suasana terasa semakin “gayeng” ketika seusai acara bersih-bersih diadakan lesehan dan ngobrol bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Penjabat Wali Kota Semarang Tavip Suprianto. Di depan gedung tua De Spiegel, mereka berkumpul.

Sejumlah komunitas pun menyampaikan harapannya agar Kota Lama semakin dipercantik. Mereka sadar Kota Tua tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemerintah diminta serius menata kawasan kota lama, agar bisa bersaing dengan Kota Tua di daerah lain.

“Saya ingin ada gerakan bersama untuk mengurus Kota Lama Semarang ini, bukan hanya omongan saja, tapi kerja nyata semua pihak,” kata Ganjar, saat ngobrol bareng komunitas, Minggu pagi.

Ngobrol secara santai diikuti sejumlah komunitas. Mereka aktif menyampaikan keluhan dan masukan agar Kota Lama diperindah. Persoalan yang kerap dikeluhkan antara lain, tiadanya toilet, serta banyaknya kasus pencurian kayu di bangunan tua.

Gedung-gedung tua yang mangkrak juga menjadi perhatian. Dalam catatan pegiat Komunitas Sejarah Semarang (KPS) setidaknya ada 19 gedung mangkrak yang pengelolaannya tidak jelas. Selain itu, ada satu gedung bersejarah De Locomotief milik perorangan dalam kondisi hancur. “Kalau bisa pemerintah mengambil alih pengelolaannya, agar persoalan ini cepat selesai,” timpal anggota KPS, Yunantyo Adi.

Kurang Promosi

Sejumlah pegiat lain juga menginginkan agar promosi Kota Lama Semarang bisa lebih semarak. Para duta wisata Jawa Tengah yang hadir juga berjanji akan ikut mempromosikan Kota Lama sekaligus mengenalkan sejarah gedung tua yang ada.

“Kami ingin agar Kota Lama ini dipromosikan secara lebih, biar terkenal,” ujar pegiat dari komunitas Klitikan Kota Lama, Surono, dalam kesempatan yang sama.

Demi menambah komolekan Kota Lama, relawan dari Great juga mengaku siap menggambar secara kreatif atau mural di dinding gedung tua. Mereka akan membantu agar kawasan itu enak dilihat dan bernuansa kreatif.

Pegiat dari sketsa dan arsitektur juga tidak mau kalah. Mereka akan membantu membuat buku Kota Lama sebagai suvenir ketika ada wisatawan yang datang. Selain itu, pegiat arsitek akan mengadakan festival international di Kota Lama Semarang.

Gubernur Ganjar telah mencetuskan tahun 2016 dijadikan sebagai tahun infrastruktur wisata. Khusus Kota Lama, masih akan dirumuskan apakah berkonsep pengelolaan atau revitalisasi kota tua.

“Persoalan di Kota lama ini sangat kompleks. Makanya, ketika tahun baru di-launching agar kita bisa kerja terus menerus. Ini persoalan serius,” kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com