Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cikini, Cerita Sejarah yang Tersembunyi

Kompas.com - 19/01/2016, 11:42 WIB
Ersianty Peginusa Wardhani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjadi kawasan elit di masa lalu, ternyata Cikini mempunyai banyak cerita sejarah yang belum banyak orang ketahui.

Bila berwisata ke Cikini, semua orang hanya mengenal Taman Ismail Marzuki. Tak hanya memanjakan dengan taman teaternya, ternyata Cikini mempunyai cerita sejarah yang sangat kental tentang perjalanan bangsa Indonesia.

Untuk yang menyukai wisata sejarah, Cikini menjadi salah satu alternatif untuk Anda yang ingin berwisata selain di Kota Tua, Jakarta.

Melihat Cikini sebagai salah satu kawasan sarat akan sejarah dan cerita, Jakarta Good Guide (JGG) yang merupakan sebuah perkumpulan untuk memperkenalkan cerita sejarah Jakarta pada masyarakat, baik warga Indonesia maupun warga asing.

“Cikini merupakan salah satu lokasi sarat sejarah dan cerita, jadi kita penasaran," kata Candha, selaku salah satu pemandu Jakarta Good Guide, Minggu (18/1/2016).

Candha menambahkan, sebelumnya, JGG mempunyai 6 rute wisata, di antaranya City Centre, Chinatown, Old Town, Menteng, dan Pasar Baru. Namun, kita membuka 1 rute baru, yakni Cikini.

Melaksanakan meeting point di Museum Joang 45 yang terkenal akan ikon mobil Presiden Nomor satu Indonesia, JGG siap mengantarkan Anda berwisata mengelilingi Cikini. Seperti berkunjung ke Kantor Pos yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Menikmati roti tertua yang mempunyai prinsip penjualannya adalah Yin dan Yang, yang bernama Toko Roti Tan Ek Tjoan.

Kompas.com/Ersianty Peginusa Wardhani Roti Tan Ek Tjoan merupakan roti tertua yang legendaris sejak tempo dulu, Minggu (17/1/2016).
Jadi, rotinya tersebut ada yang berupa keras dan ada juga yang sangat lembut. Untuk yang keras bernama roti gambang, sedangkan yang lembut bernama roti nougat. Namun, karena tokonya sudah pindah di Blok A, hanya tersisa yang penjual gerobak saja yang tersedia.

Berjalan sedikit, Anda akan melihat sebuah toko optik yang bernama A. Kasoem. Nama ini sudah tidak asing di dunia peroptikan, konon katanya, toko optik ini merupakan milik orang Bandung yang pertama pembuat kacamata di Indonesia. Dan pada akhirnya, sampai menjadi pabrik lensa terbesar di Asia Tenggara.

Selang beberapa langkah, Taman Ismail Marzuki (TIM) menanti Anda untuk menyaksikan ragam teater yang disajikan. Namun, tak hanya teater,  TIM juga terdapat perpustakaan daerah untuk Anda yang ingin berwisata sambil membaca buku.

Lalu, ada Toko Laba-Laba yang merupakan toko reparasi berbagai jenis barang, seperti sepatu, dan tas. Berdiri pada tahun 1898, toko ini menjadi toko reparasi pertama yang berdiri di wilayah Cikini yang sangat terkenal bagus. Kemudian, di susul dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 dan Perguruan Cikini yang terkenal dengan peristiwa pengeboman pada kala itu.

Untuk Anda yang menyukai kuliner, bisa cicipi es krim Tjanang yang sangat terkenal dengan es krim “padat”. Hanya merogoh kocek Rp 12.000, Anda bisa sejenak menghilangkan hawa panas daerah Jakarta.

Sedangkan untuk Anda pecinta barang antik, bisa melanjutkan perjalanan ke Jalan Surabya yang merupakan pasar loak yang menjual barang antik. Tak heran, tempat ini selalu diburu oleh warga lokal maupun turis asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com