Belanja Lebih Banyak, Turis Eropa Dibidik

Nia Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata, mengatakan, Indonesia ikut serta dalam Fitur untuk pertama kali pada 2011. Kemudian, selama empat tahun absen karena ada pemotongan anggaran. Dengan keikutsertaan ini, ajang promosi yang diikuti Indonesia bertambah menjadi WTM London, ITB Berlin, dan Fitur Madrid.

Indonesia menghadirkan 11 pelaku bisnis pariwisata dari lokasi-lokasi unggulan, seperti Raja Ampat (Papua Barat), Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Para pelaku bisnis ini antara lain pengusaha perjalanan dan hotel.

”Ajang ini tidak hanya menyasar Spanyol, tetapi juga seluruh dunia. Sebab, banyak pelaku usaha dari sejumlah negara juga hadir di ajang ini,” kata Nia, Rabu (20/1/2016), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Irene Sarwindaningrum, dari Madrid.

Nia menambahkan, tahun ini jumlah wisatawan Eropa diharapkan naik 20 persen dari 2014, yang sebanyak 932.727 orang. Pada 2014, ada 46.669 wisatawan Spanyol berkunjung ke Indonesia.

Peningkatan kunjungan dari Eropa penting untuk meningkatkan pendapatan karena selama ini wisatawan Eropa menghabiskan uang lebih banyak saat berlibur daripada wisatawan dari negara-negara lain.

Rata-rata wisatawan luar negeri menghabiskan 1.200 dollar AS per kunjungan, sedangkan wisatawan Eropa membelanjakan 1.700-2.000 dollar AS per kunjungan. Wisatawan Eropa tinggal lebih lama dibandingkan dengan wisatawan dari kawasan lain.

Paviliun Indonesia dimeriahkan penampilan kesenian Banyuwangi (Jawa Timur) dan kopi cita rasa Nusantara yang diracik Doddy Samsura. Doddy membawa kopi Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, dan Flores, yang disajikan bagi tamu dalam pameran yang berlangsung 20-24 Januari itu.

”Kopi ini cita rasanya menonjol dan berbeda satu dengan lainnya,” kata Doddy.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir di Spanyol berharap ajang ini bisa membawa nama Banyuwangi ke tingkat internasional.